Sudah berapa lama kah luka itu bersemayam dalam hati?
Sudah berapa lama kah kau hidup dengan persepsi-persepsi yang menusuk pikiranmu?
Sudah berapa lama kah kau berpura-pura menjalani hidup yang tak selalu baik-baik saja?
Jawabannya... aku tak tau
Lebih tepatnya tidak mau tau
Memaafkan orang yang telah menyakitimu, dan melihat mereka bahagia, cukup untuk membuatku bahagia juga. Dan menyadarkanku, bahwa proses dalam mengikhlaskan dapat menjauhkanku dari benalu-benalu penyakit hati.
Namun, yang tak kalah besarnya adalah memaafkan diri sendiri. Yang terkadang membuat org lain tersakiti. Tetap berusaha menjadi penenang dan penyejuk bagi orang-orang di sekitar. Walaupun tak selamanya kita melakukan apa yang orang inginkan.
Memaknai perjalanan hidup yang sungguh panjang. Membuatku semakin tersadar. Ternyata setiap langkah menuju fase yang lebih tinggi, butuh effort yang luar biasa. Karena semakin tinggi pohon, semakin besar pula badai menerpa.
Memerdekakan hati dari segala macam benalu yang hinggap di hati dan pikiran. Untuk sekarang, hanya satu pintaku. Agar selalu di kuatkan olehNya. Agar setiap fase hidup yang sedang dijalani dapat di maknai sepenuhnya. Aku percaya, segala takdir yang sudah Ia berikan, pastilah yang terbaik.