Mohon tunggu...
Syamsurijal Ijhal Thamaona
Syamsurijal Ijhal Thamaona Mohon Tunggu... Penulis - Demikianlah profil saya yg sebenarnya

Subaltern Harus Melawan Meski Lewat Tulisan Entah Esok dengan Gerakan Fb : Syamsurijal Ad'han

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kisah Si Perundung Anak Autis

22 Mei 2020   13:04 Diperbarui: 22 Mei 2020   13:03 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rannu terkejut bukan kepalang ketika Ia menyaksikan satu video yang viral di media sosial.  Seseorang pria muda berwajah cakap menjewer telinga seorang anak kecil penjual pisang goreng. Tidak cukup sampai di situ, sepeda yang digunakan oleh si anak kecil itu juga dilemparnya ke selokan. Tindakan itu tak ayal  dikecam habis-habisan oleh warga net.  Ada yang mengatainya: "percuma berwajah tampan tapi kelakuan ibarat iblis". Ada pula yang bilang; "Wajah sok alim, tapi kelakuan sampah. Dan bermacam-macam lagi sumpah serapah dari nitizen.

Rannu tidak berlama-lama membaca semua komentar para nitizen. Dari apa yang disaksikan di video tersebut, dia langsung bisa tahu siapa anak kecil itu dan pria yang merundungnya. Cemas seketika berdenyar-denyar di sanubarinya. Tanda tanya membuncah di benaknya.

Anak kecil penjual pisang goreng itu tidak lain adalah Hammadong. Sehari-hari Ia berjualan pisang goreng dengan menaiki sepedanya. Ia berkeliling kompleks, masuk lorong, berteriak dari rumah ke rumah,  menjajakan dagangannya.

Hammadong adalah seorang anak difable.  Ia menderita autisme, semacam gangguan pada sistem saraf pusatnya sehingga terkendala dalam interaksi sosial, komunikasi dan perilaku. Hammadong bersama keluarganya hidup melarat.  Mereka tinggal di tempat yang kumuh, tak sedap dipandang dan tidak enak dicium. Situasi yang memaksa Hammadong ikut berjibaku. Ia harus bertarung dengan dunia. Anak kecil difable ini ikut bekerja untuk menopang keluarganya.

Semua informasi tentang Hammadong ini justru Rannu dengar dari mulut si pria yang justru membully Hammadong di video yang lagi beredar tersebut. Karena itu, kini Rannu tidak hanya dilanda cemas, tetapi juga benaknya buncah dengan tanda tanya. Apalagi pria cakap dalam video itu adalah teman kuliah yang sangat dia kenali karakternya. Dia adalah Azhar. Di kampus, Azhar adalah mahasiswa yang sabar, bicaranya tenang dan cenderung sensitif jika melihat orang yang menderita . Jika melihat pengemis masuk kampus, tidak hanya akan segera memberinya apa saja, tetapi dia juga akan memandangnya berlama-lama dan kadang-kadang matanya terlihat berembun.

Hammadong pertama kali diperkenalkan  Azhar kepada Rannu di kosan Azhar. Saat itu, pagi-pagi Hammadong telah ada di luar rumah kos Azhar. Ia berteriak menjajakan pisang gorengnya. Azhar segera keluar. Rannu yang pagi itu ada di kamar Azhar ikut pula keluar.

"Ini namanya Hammadong...kak Rannu, Ia anak yang hebat" kata Azhar saat itu. Tangannya mengusap-usap kepala Hammadong. Tetapi Hammadong tampaknya tidak memperhatikan siapa pun. Pandangannya berputar ke sana kemari.  Sebaliknya Azhar memperhatikannya dengan seksama. Matanya terlihat berkaca-kaca.

Azhar lalu membeli beberapa buah pisang goreng Hammadong. Rannu melihat secara jelas, uang pembayarannya lebih dari seharusnya. Hammadong tidak berkata apa-apa. Bahkan di raut wajahnya pun tidak terlihat ekspresi apa-apa. Datar.

Hari itulah Rannu tahu sosok anak yang bernama Hammadong.  Tetapi hanya hari itu pula Rannu mengingat sosok Hammadong dengan segala kesulitan hidupnya. Meski sesekali Azhar  masih bercerita tentang Hammadong, tetapi cerita tentang Hammadong ini lamat-lamat hilang dari benak Rannu.  Rannu pun tidak peduli lagi pada sosok Hammadong, kendati Ia tahu hanya Azhar satu-satunya orang yang memperhatikan Hammadong. Kadang-kadang Azhar memberinya buku, membelikan pakaian dan bahkan memberikan sebagian kiriman berasnya yang tidak seberapa. 

"Orang miskin memang lebih sering dilupakan, hanya pada momen tertentu ia kembali diingat" Kata-kata itu pernah didengar Rannu, tetapi sama sekali tidak memberikan pengaruh untuk terus mengingat keberadaan Hammadong.

Hingga tibalah hari itu, ketika video Hammadong yang sedang dirundung oleh Azhar viral di media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun