Mohon tunggu...
Iin Nadliroh
Iin Nadliroh Mohon Tunggu... Mahasiswa Pendidikan (Fakultas Tarbiyah) -

Mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pola Asuh Menurut Kacamata Para Ahli

4 September 2018   20:04 Diperbarui: 4 September 2018   20:41 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekerjaan apakah yang semua resiko ditanggung namun semua hasil dilepas? Yak jawabannya adalah mengasuh anak. Kenapa bisa begitu? Ini faktanya, orang-orang sukses seperti presiden kita, saya ambil satu contoh misal bapak Susilo Bambang Yudhoyono ketika beliau sukses menjadi seorang presiden Republik Indonesia, apakah hal pertama yang dipandang/disorot adalah orang tuanya? Jelas bukan.

Hal pertama yang disorot oleh publik adalah dari partai manakah beliau berasal dan dulu belajar atau bekerja di bagian apa? Jelas saja dulu bapak presiden tersebut adalah salah satu anggota TNI. Coba kita sama-sama bandingkan, misal seorang anak yang terjerat kasus narkoba atau tertangkap basah sedang mencuri, hal pertama yang menjadi sorotan adalah apa? Keluarganya, betul kan?

Ketika anak kita sukses hal pertama yang dipertanyakan pasti, duh pinter sekali sih dia, dulu sekolah dimana? Pantes saja sekolah disitu, sekolahannya bagus dan terkenal Bla bla bla. Pasti jarang atau bahkan hampir tidak ada orang yang menanyakan seperti ini, kamu kok bisa sukses seperti ini, orangtuamu siapa? Selamat ya orangtuamu berhasil mendidikmu jadi orang sukses seperti ini? Ada yang menanyakan hal sepreti itu? Jarang sekali.

Pekerjaan apakah yang dilakukan selama 24 jam/hari tanpa bayaran? Jawabannya adalah mengasuh (hal yang dimaksud adalah mengasuh anak kita sendiri ya, bukan baby sister). Apakah ada orang tua yang meminta bayaran kepada anaknya misalnya ketika anaknya sudah dewasa, orang tua meminta bayaran karena telah mengasuhnya ketika mereka kecil? Saya jamin tidak ada.

Mengasuh adalah pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih, meskipun orang tua terkadang merasa capek, bosan, penat dan lain sebagainya saat mengasuh, maklum orang tua juga manusia. Belum lagi kalo anak yang diasuh mempunya sifat yang menjengkelkan, susah diatur, kalo dibilangin selalu membantah.

Tapi kalo mereka melakukannya dengan ikhlas hanya untuk mengharap ridho-Nya karena kita menjaga dan merawat dengan baik titipannya yang disebut anak, pasti akan terbayarkan semua ketika anak-anak kita sukses dikemudian hari, Amin.

Pengertian Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, "pola" berarti corak, model sistem, cara kerja, bentuk (struktur) yang tetap. "Asuh" yang berarti mengasuh, satu bentuk kata kerja yang bermakna menjaga (merawat dan mendidik), membimbing (membantu, melatih) supaya dapat berdiri sendiri, memimpin (mengepalai, menyelenggarakan).

Sedangkan arti orang tua menurut Nasution dan Nurhalijah (1986:1) "Orang tua" adalah setiap orang yang bertanggungjawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagai bapak dan ibu".

Menurut Thoha (1996:109) bahwa "pola asuh orang tua merupakan suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggungjawab kepada anak". Sedangkan menurut Kohn (dalam Thoha, 1196:110) mengemukakan "pola asuh merupakan sikap orang tua dalam berhubungan dengan anaknya.

Sikap ini dapat dilihat dalam berbagai segi, antara lain dari cara orang tya memberikan pengaturan kepada anak, cara memberikan hadiah dan hukuman, cara orang tua memberikan perhatian dan tanggapan terhadap keinginan anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun