Mohon tunggu...
IING FELICIA
IING FELICIA Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Educator, Author, Trainer, Certified Teacher

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kiat Menumbuhkan Empati pada Anak Sejak Dini

22 Mei 2022   16:51 Diperbarui: 23 Mei 2022   01:02 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menumbuhkan sifat empati pada anak | unsplash.com/@Annie Spratt

Fenomena memperebutkan mainan, tidak mau bermain bersama, memukul, melabel dan mengejek teman atau sibling kerap menjadi pembahasan, lantaran privilege anak terusik. Orang tua maupun guru dapat mengajak anak berdiskusi untuk memahami dan memosisikan dirinya sebagai orang yang menjadi korban.

Tanyakan bagaimana perasaannya ketika tak ada yang mau menemaninya bermain. Apa responsnya saat mainan favorit diambil orang lain. Atau emosi apa yang muncul jika seseorang tetiba memukulnya?

Cara lain dapat dilakukan melalui ragam cerita tentang persahabatan yang membangun kerukunan dan keharmonisan. Menggunakan boneka tangan untuk berinteraksi dengan anak, ataupun bermain peran sehingga anak mengalami sendiri.

Perundungan pun dapat dihindari bila anak menyelami perasaan tidak nyaman andaikan ia berada di posisi orang lain.

5. Membangun Rasa Syukur pada Diri Sendiri

Bersyukur untuk semua yang dimiliki, dapat membantu membentuk jiwa sosial anak sejak kecil. Memulai hari dengan berterima kasih atas kesehatan diri mereka hingga dapat bermain dan bersekolah.

Menumbuhkan rasa empati bisa dipraktikkan dengan beragam cara. Antaranya, kami di sekolah mengajak anak didik menggunakan hanya satu tangan untuk beraktivitas selama 15 menit. Berjalan dengan satu kaki. Anak kemudian merefleksi diri. Apa yang dirasakan?

Kegiatan ini mengajarkan anak bersyukur dan berempati pada orang lain yang memiliki kondisi berbeda dengan dirinya.

6. Melibatkan Anak dalam Kegiatan Amal

Melibatkan anak dalam proses kegiatan amal dapat menumbuhkan empatinya. Berikan pengertian bahwa bantuan sekecil apapun, yang diberikan dengan tulus dapat membuat orang lain bahagia. 

Seperti kegiatan yang kami lakukan di sekolah, yang mana ketika banjir melanda Jakarta, peristiwa erupsi gunung Semeru, dan peperangan yang terjadi saat ini. Fakta ini membangkitkan rasa empati anak.

Perwujudan dilakukan dalam tindakan nyata. Dengan tidak membuang sampah sembarang. Karena menimbulkan banjir dan menyebabkan sebagian anak-anak tidak bisa bersekolah dan bermain.

Letusan gunung berakibat sebagian rumah penduduk lenyap tertimbun. Mereka ikut berdonasi dengan tabungan yang mereka miliki. Menyalurkan kebajikan untuk teman-teman yang tertimpa musibah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun