Mohon tunggu...
Iin Atika S
Iin Atika S Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rasa Penasaran Menumbuhkan Kesadaran: Masyarakat Sidorejo Gotong Royong Membuat Ember Cuci Tangan dan Masker Kain

9 Agustus 2020   22:46 Diperbarui: 10 Agustus 2020   06:18 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan Ember Cuci Tangan di Balai RW 8 Desa Sidorejo, Brangsong, Kendal

KENDAL, Desa Sidorejo (5/8) – Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro, Iin Atika Situngkir telah melaksanakan seluruh program Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN tahun ini dilaksanakan secara mandiri oleh mahasiswa di tempat tinggal masing-masing dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. Kegiatan KKN TIM II Universitas Diponegoro periode 2020 berlangsung dari 05 Juli 2020 hingga 15 Agustus 2020.

Mahasiswa diterjunkan langsung untuk melakukan pengabdian dengan harapan dapat membantu masyarakat dalam pencegahan penyebaran Covid-19 dan membantu perekonomian. Setiap mahasiswa melaksanakan 2 program kegiatan, dimana pelaksanaannya sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Berkaitan dengan hal tersebut, mahasiswa KKN melakukan program gotong royong dalam pembuatan ember cuci tangan, penyuluhan, serta pembuatan masker yang dilakukan di Balai RW 8 Desa Sidorejo.

Pelatihan pembuatan ember cuci tangan pertama kali dilakukan di RW 8 pada hari Sabtu, 18 Juli 2020. Warga melakukan gotong royong dalam pembuatan ember cuci tangan sebanyak 8 buah dari bahan sederhana yang mudah didapatkan. Ember yang digunakan tersebut berukuran sedang yang akan dimodifikasi dan dipasangi kran air di bagian bawahnya serta dibuatkan penutup yang selanjutnya dilengkapi dengan sabun cuci tangan sehingga masyarakat menjadi lebih mudah dalam mencuci tangan. Pembuatan ember cuci tangan ini dihadiri oleh 8 orang dari perwakilan RT masing-masing. Mahasiswa KKN tersebut terlebih dahulu menjelaskan mengenai alat yang dibutuhkan serta proses pembuatannya.

Pembuatan ember cuci tangan ini cukup mudah, dimana hanya membutuhkan ember, kran cuci tangan, dan lem untuk mencegah agar tidak bocor. Setelah alat dan bahan siap kemudian dilanjut dengan proses pembuatan yaitu ember berukuran sedang dicuci bersih, kemudian menyiapkan kran air, lalu ember tadi kita lubangi untuk tempat krannya dan kita pasang krannya setelah itu ember dapat di isi dengan air, ember tersebut siap untuk digunakan dan diletakkan di lokasi yang dianggap strategis yaitu di pos kampling setiap RT. Setelah pembuatan ember cuci tangan selesai, dilanjutkan dengan pembagian sabun cuci tangan dan foto bersama.

Antusias para bapak-bapak dalam pembuatan ember cuci tangan cukup tinggi. Hal ini dikarenakan adanya rasa penasaran pada warga terutama bapak-bapak terkait pembuatan ember cuci tangan, dimana selama ini di lingkungan RW 8 belum ada tempat untuk melakukan cuci tangan. Ketua RW 8 Desa Sidorejo berharap dengan adanya ember cuci tangan ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih sehingga dapat mencegah penyebaran virus corona selain itu dapat menjadikan kebiasaan masyarakat ketika memasuki rumah untuk mencuci tangan terlebih dahulu.

Pada tanggal 19 Juli 2020, mahasiswa KKN melakukan penyuluhan mengenai PHBS dan pendampingan belajar bersama dengan anak-anak SD. Penyuluhan PHBS serta pendampingan belajar dihadiri oleh 8 orang dari perwakilan RT masing-masing. Mahasiswa KKN terlebih dahulu menjelaskan mengenai Covid-19 kemudian pencegahan selanjutnya menjelaskan mengenai PHBS. Tujuannya agar anak-anak dapat mengerti mengenai Covid-19 serta lebih memperhatikan kebersihan dan kesehatan dan mengisi waktu luang anak dengan belajar.

Penyuluhan ini dilakukan dengan memutarkan video animasi agar lebih mudah dipahami oleh anak-anak, dilanjutkan dengan mempraktekan gerakan cuci tangan yang benar kemudian dilakukan sesi tanya jawab untuk mengetahui pengetahuan anak tersebut mengenai PHBS.

Setelah penyuluhan selesai, dilakukan pendampingan belajar yang diikuti oleh anak SD. Pendampingan ini dilakukan apabila anak memiliki kesulitan dalam memahami materi di sekolahan yang kemudian akan dijelaskan ulang oleh mahasiswa KKN. Anak-Anak sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut.

Pendampingan Belajar Anak SD
Pendampingan Belajar Anak SD

Pada tanggal 26 Juli 2020, mahasiswa KKN melakukan penyuluhan mengenai Covid-19, cara meningkatkan sistem imun, PHBS, demam berdarah, dan stunting. Program penyuluhan ini dihadiri oleh 8 orang karang taruna dari perwakilan RT masing-masing. Penyuluhan dilakukan dengan sistem diskusi, dilanjutkan dengan memperagakan langkah cuci tangan kemudian dilakukan sesi tanya jawab untuk mengetahui pemahaman karang taruna. Penyuluhan dilaksanakan dengan memenuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan seperti menggunakan masker dan social distancing.

Penyuluhan Covid-19, Cara Meningkatkan Sistem Imun, PHBS, Stunting dan Demam Berdarah
Penyuluhan Covid-19, Cara Meningkatkan Sistem Imun, PHBS, Stunting dan Demam Berdarah

Pada tanggal 28-30 Juli 2020, mahasiswa KKN melakukan program pelatihan pembuatan masker kain. Program ini dilaksanakan di rumah Ibu Nanda selaku penjahit di Desa Sidorejo RW 8. Pembuatan masker kain ini cukup mudah dilakukan dirumah dikarenakan hanya membutuhkan kain katun, gunting, karet masker elastis, pita ukur, jarum, serta benang.

Program pembuatan masker tersebut diikuti oleh perwakilan karang taruna sebanyak lima orang. Karang taruna yang hadir, melakukan pembuatan pola di kain yang telah disesuaikan dengan ukuran sehingga dapat menutupi bagian hidung sampai dagu. Kain yang sudah dibuat pola kemudian digunting dan dijahit serta menjahit karet masker elastis agar dapat digunakan. Masker yang sudah dijahit ini akan dikemas dan dijual sehingga dapat menjadi peluang bisnis bagi karang taruna.

Masker Kain Yang Siap Dikemas dan Dijual
Masker Kain Yang Siap Dikemas dan Dijual

Dalam proses pembuatan masker kain tersebut cukup membutuhkan waktu yang lama dikarenakan menjahit dengan tangan dan dalam menjahit membutuhkan ketelitian agar tidak ada kesalahan dalam proses pembuatannya.

Diharapkan dengan adanya kedua program dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Sidorejo RW 8 untuk menghadapi pandemi Covid-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat secara terus menerus sehingga menjadi kebiasaan yang baik untuk diterapkan, dan memahami pentingnya memanfaatkan masa usia emas anak sejak dini, meminimalisir pengeluaran untuk membeli masker serta dapat memahami pencegahan Covid-19 dengan menggunakan masker kain ketika berpergian.

Penulis            : Iin Atika Situngkir (Fakultas Kedokteran/ Pendidikan Dokter)
Editor              : Lusi Nur Ardhiani, S.Psi., M.Psi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun