Mohon tunggu...
Iin Andini
Iin Andini Mohon Tunggu... Guru - Pribadi

Guru

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sanksi Menolak Vaksin Bikin Tambah Stres Masyarakat

17 Februari 2021   16:48 Diperbarui: 24 Februari 2021   07:41 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anti vaksin, tak percaya vaksin.(SHUTTERSTOCK/Jasni via KOMPAS.com)

Seseorang menolak divaksin bisa saja dipengaruhi oleh orang-orang terdekatnya yang kontra terhadap vaksin covid 19. Misalnya, teman kantor, saudara, atau tetangga. Pemerintah bisa membuat angket atau mendata keluarga-keluarga dari awal tentang kesiapan menerima vaksin. 

Dari data tersebut, akan ketahuan siapa yang kurang bersedia menerima vaksin. Dengan data tersebut pemerintah bisa melakukan pendekatan khusus agar mereka bisa divaksin, bukan dengan ancaman.

Kita pun sebagai masyarakat jangan memberikan pengaruh buruk bagi orang-orang terdekat kita untuk menolak vaksin covid 19. Kita harus memiliki pendirian yang kuat agar tidak terpengaruh. Yakin saja, pemerintah telah memberikan yang terbaik untuk kita semua agar terbebas dari belenggu pandemi ini.

Selanjutnya, setiap orang akan memiliki pola pikir yang berbeda ketika mendapatkan suatu informasi. Ada yang menerima vaksin covid 19 dan ada yang menolak karena adanya alasan. Pengalaman dan wawasan seseorang bisa berpengaruh pada pola pikir sehingga menyampaikan alasan penolakan vaksin covid 19. Pemerintah sebaiknya bijak menghadapi tipe-tipe orang seperti ini. 

Pemerintah bisa tetap melakukan pendekatan secara keluargaan. Jika perlu, libatkan sosiolog atau psikolog dalam sosialiasi covid 19. Jangan malah memberikan ancaman. Karena dengan ancaman, orang biasanya akan semakin memberontak dan tidak menyelesaikan masalah.

Berkaitan dengan nilai yang dianut, menurut Gracia Ivonika, M. Psi., beberapa orang mungkin ada yang memegang nilai bahwa memasukkan cairan vaksin ke tubuh dilarang oleh kepercayaan tertentu.

Makanya, pemerintah pun sebaiknya melibatkan para ahli agama untuk memberikan sosialisasi mengenai vaksin covid 19. Keterlibatan para ahli agama semoga bisa membangun mental masyarakat yang kuat dan pikiran yang positif.

Mengambil Sikap yang Pasti

Dalam kondisi yang genting ini, yang kita butuhkan adalah kerja sama. Menyatukan jutaan pikiran tidak semudah membalikkan telapak tangan. Jika didasari keyakinan kuat, semoga semuanya bisa terwujud. Pasti masyarakat juga tidak ingin terlalu lama berkubang dalam situasi pandemi covid 19.

Bangunlah mental yang kuat untuk siap menerima vaksin covid 19. Hal yang bisa dilakukan adalah tetap berpikir positif, percaya sepenuhnya kepada para tim medis,  dukung program pemerintah, jangan menjadi provokator oleh karena keegoisan semata. Semua kita lakukan untuk keselamatan bangsa dan dunia. 

Semoga penolakan vaksinasi oleh beberapa orang karena alasan tertentu tidak membuka peluang bagi pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk menyalahgunakan bansos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun