Mohon tunggu...
Iin Andini
Iin Andini Mohon Tunggu... Guru - Pribadi

Guru

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Belajar Arti Kesetiaan

14 Februari 2021   22:50 Diperbarui: 17 Februari 2021   05:47 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Hari Valentine merupakan hari yang ditunggu-tunggu untuk merayakan kasih sayang, khusunya para sepasang kekasih. Hari Valentine juga biasanya digunakan untuk mengungkapkan  kasih sayang kepada orang-orang terdekat kita, seperti sahabat, teman, orang tua.

Namun, pada tahun ini orang-orang merayakan Valentine sedikit berbeda. Biasanya mereka akan berkumpul merayakan Valentine di cafe, restoran, atau berkumpul bersama teman-teman. Tahun ini, sebagian orang berdiam di rumah. Apalagi sekarang kita masih dalam pandemi covid 19.

Mereka yang tidak antusias akan perayaan Valentine akan berpendapat bahwa merayakan kasih sayang sebenarnya tidak hanya ditanggal 14 Februari saja, tetapi setiap hari. Bagi mereka Hari Valentine seperti hari-hari lainnya.

Namun, mereka yang setiap tahun merayakan Valentine bersama teman-teman, pacar, suami, istri, atau guru-guru akan merasa kesepian. Bagi mereka, Valentine merupakan hari perayaan kasih sayang yang berbeda dari hari-hari biasanya.

Bagaimana dengan mereka yang menjalani LDR? Merayakan Valentine bagi pasangan yang menjalani LDR mungkin suatu kerinduan yang luar biasa. Misalnya, sepasang kekasih harus kuliah di kota yang berbeda; sepasang suami istri harus bekerja di kota yang berbeda pula.

Dengan adanya momentum seperti ini, sebagian dari mereka hanya bisa memanfaatkan telepon atau video call untuk menyapa satu sama lain. Namun, mungkin juga ada sebagian pasangan lainnya yang setiap Valentine harus mengunjungi pasangannya untuk merayakan Valentine bersama. Akan tetapi, tahun ini mereka harus menunda merayakan momen tersebut bersama.

Apa yang menjadi dasar dari sebuah hubungan? Dasar sebuah hubungan adalah kesetiaan. Apakah mereka yang menjalani LDR sangat sulit untuk setia? Mungkin sebagian pasangan yang telah menjalani hubungan tersebut akan mengatakan biasa atau tidak sulit karena telah memiliki komitmen yang kuat. Sebagian lagi orang-orang mungkin akan mengatakan sulit dan tidak berani untuk berkomitmen.

Kita perlu ingat dan sadar bahwa suatu hubungan pasti akan dibumbuhi oleh konflik. Adanya konflik dalam suatu hubungan melahirkan sebuah cinta yang berwarna. Konflik akan membentuk cinta yang luar biasa, yaitu cinta yang penuh perjuangan, rela berkorban, dan rasa syukur.

Konflik itu tidak akan mencapai endingnya jika kedua pasangan menyerah pada keadaan. Begitu pun dengan menjalani LDR di tengah pandemi covid 19.

Kemajuan teknologi seharusnya membantu dan meringankan beban kita ketika menjalani LRD. Coba Anda bayangkan di zaman dulu, ketika belum ada telepon, sms, atau video call, mereka yang menjalani LDR hanya mengandalkan surat. Seberapa besar kerinduan mereka menjadi LDR, seberapa besar harus menahan ketakutan dan kecemburuan. Mereka harus menjaga komitmen mereka untuk tetap setia.

Dibanding sekarang, kita bisa berkomunikasi kapan pun dan di mana pun. Lewat komunikasi, kita bisa mengetahui dan memahami pasangan kita. Kita bisa mengetahui apa yang sedang dilakukan atau dialami pasangan kita. Kita bisa menyampaikan rasa sayang melalui telepon atau video call. Bahkan, kita bisa memanfaatkan berbagai aplikasi yang tersedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun