Mohon tunggu...
iffa tiara mega shinta
iffa tiara mega shinta Mohon Tunggu... mahasiswi -

secuil keinginan dan setapak pelaksanaan akan lebih berharga daripada seribu angan-angan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wanita Karir Berbasis Islam

31 Maret 2016   15:26 Diperbarui: 31 Maret 2016   15:32 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita bisa sukses tanpa peran suami”, nah inilah fenomena yang terjadi pada dunia era modern sekarang ini. Di zaman sekarang ini, tidak hanya seorang laki – laki saja yang dapat berkarir, para wanita pun disini juga dapat berkarir dan dapat bersaing di dunia bisnis.

Seorang wanita karir lebih memilih tidak menikah karena menurutnya itu hanya akan menambah beban saja. Tetapi, menurut pandangan saya hal itu tidak benar, karena ketika kita sudah menikah kita bisa berbagi cerita kepada pasangan kita, dan ketika kita punya masalah tentang karir kita, kita bisa minta solusi kepada suami kita, dengan itu beban yang kita pikul akan terasa lebih ringan.

Satu hal yang harus pria ketahui bahwa wanita karir yang solehah tidak bermaksud untuk mengalahkan suaminya dalam dunia bisnis, ia hanya ingin membantu suaminya dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya, dan ia juga ingin membuktikan bahwa ia bukan seorang wanita yang lemah, ia adalah seorang wanita mandiri yang dapat membuat suaminya bangga kepadanya. So, untuk para pria jangan salah memilih ya….

Busana yang baik untuk seorang wanita karir menurut pandangan islam adalah menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, tidak tipis, dan tidak memperlihatkan bentuk badan. Sebagai mana yang telah Allah terangkan dalam surah An-nur ayat 31 : “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, …….. “

Islam tidak melarang wanita untuk bekerja. “sebaik-baik seorang muslimah di rumahnya adalah bertenun”. Demikian sabda nabi Muhammad SAW. yang menekankan agar wanita juga harus tekun berkarya.  Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam bekerja yaitu mengatur keseimbangan hubungan laki-laki dan wanita  yang bukan mahrom. Islam sendiri mengenal yang dinamakan hukum berbaurnya laki-laki dan perempuan dalam satu tempat terrentu. Ketentuan ini bisa haram, bisa mubah. akan haram jika berduaan antara laki-laki dengan wanita, terbukanya aurot wanita, serta ada persentuhan anggota badan antara laki-laki dan wanita. Namun, hukum haram ini tidak berlaku bagi seorang bidan/dokter.

Menjadi seorang wanita berkarir  tidaklah mudah, ia harus bisa membagi waktu antara kewajiban dengan karirnya. Kewajiban seorang wanita yang sebenanya bukan bekerja tetapi ada kewajiban lain yang lebih penting dari itu yaitu, kewajiban terhadap Allah dan kewajiban terhadap keluarga. Di zaman modern ini banyak para wanita karir yang lalai akan kewajibannya, terutama kewajibannya terhadap keluarga, yang ada difikiran mereka hanyalah karir dan uang. Jika kita melihat lingkungan di sekitar kita banyak sekali para ibu yang menjadi seorang wanita karir, memang kelihatannya hidup mereka harmonis, namun itu hanyalah tipuan belaka. Dan tak jarang pula anak-anak  merekalah yang menjadi korban akibat kesibukannya. Anak-anak tersebut akan terlihat kurang merasakan kasih sayang seorang ibu dan itu akan berdampak negatif terhadapnya.

Bagi istri atau wanita karir dalam mendidik anak-anak yang diperlukan adalah meningkatkan pertemuan dengan mereka untuk menanamkan nilai-nilai agama, moral, sosial, baik secara langsung ataupun melalui telepon, sehingga anak tetap merasa dalam perhatian dan pengawasan ibunya meskipun sering di tinggal. Luangkanlah waktu untuk berkumpul dengan keluarga dalam keadaan santai baik dirumah atau pada hari-hari libur mengajaknya rekreasi sehingga terjalin hubungan baik dan saling merasa dapat perhatian.

           

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun