Mohon tunggu...
ihsan radityo
ihsan radityo Mohon Tunggu... Mahasiswa

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Glukosa sebagai Adsorben Ramah Lingkungan untuk Menyerap Polutan

21 Juni 2025   19:02 Diperbarui: 21 Juni 2025   19:01 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tantangan dan Arah Riset Masa Depan

Meski menjanjikan, pemanfaatan glukosa sebagai adsorben masih menghadapi beberapa tantangan, seperti regenerasi material pasca-adsorpsi dan efisiensi pada skala industri besar. Oleh karena itu, para peneliti kini tengah mengembangkan teknik aktivasi tambahan menggunakan nitrogen, logam transisi, atau kombinasi dengan biomassa lain seperti lignin dan selulosa untuk meningkatkan performa dan daya tahan adsorben.

“Di masa depan, kita berharap dapat mengembangkan platform produksi adsorben berbasis glukosa secara modular dan terdesentralisasi, terutama untuk daerah-daerah yang belum memiliki akses ke teknologi pengolahan air yang memadai,” jelas Dr. Widyasari.

Inovasi Berkelanjutan dari Sumber yang Sederhana

Langkah inovatif ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana bahan-bahan sederhana seperti glukosa, yang secara global tersedia dalam jumlah besar melalui produk pertanian dan limbah biomassa, dapat ditingkatkan nilainya melalui pendekatan ilmiah. Dalam kerangka ekonomi sirkular dan pembangunan berkelanjutan, pemanfaatan glukosa sebagai adsorben tidak hanya menjawab tantangan pencemaran, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi sektor pertanian dan industri kimia hijau.

Glukosa, yang dahulu hanya dikenal sebagai "gula darah", kini menapaki jalan baru sebagai penjaga lingkungan masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun