Tantangan dan Arah Riset Masa Depan
Meski menjanjikan, pemanfaatan glukosa sebagai adsorben masih menghadapi beberapa tantangan, seperti regenerasi material pasca-adsorpsi dan efisiensi pada skala industri besar. Oleh karena itu, para peneliti kini tengah mengembangkan teknik aktivasi tambahan menggunakan nitrogen, logam transisi, atau kombinasi dengan biomassa lain seperti lignin dan selulosa untuk meningkatkan performa dan daya tahan adsorben.
“Di masa depan, kita berharap dapat mengembangkan platform produksi adsorben berbasis glukosa secara modular dan terdesentralisasi, terutama untuk daerah-daerah yang belum memiliki akses ke teknologi pengolahan air yang memadai,” jelas Dr. Widyasari.
Inovasi Berkelanjutan dari Sumber yang Sederhana
Langkah inovatif ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana bahan-bahan sederhana seperti glukosa, yang secara global tersedia dalam jumlah besar melalui produk pertanian dan limbah biomassa, dapat ditingkatkan nilainya melalui pendekatan ilmiah. Dalam kerangka ekonomi sirkular dan pembangunan berkelanjutan, pemanfaatan glukosa sebagai adsorben tidak hanya menjawab tantangan pencemaran, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi sektor pertanian dan industri kimia hijau.
Glukosa, yang dahulu hanya dikenal sebagai "gula darah", kini menapaki jalan baru sebagai penjaga lingkungan masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI