Mohon tunggu...
ihsanhikmawan
ihsanhikmawan Mohon Tunggu... Guru bahasa inggris

Pendidikan adalah senjata yang tepat dan luar biasa untuk merubah dunia "Nelson Mandela"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

NSDC (National School Debating Championship) siap digelar secara daring: Efisiansi Anggaran, Luasnya Akses dan Tantangan Pemerataan

19 Mei 2025   15:06 Diperbarui: 20 Mei 2025   07:38 1496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 (Sumber: Kompas.com Penutupan LDBI NSDC 2021) DOK.PUSPRESNAS)

 

Pengenalan NSDC 2025: Tujuan dan Signifikansi Kompetisi

National Schools Debating Championship (NSDC) 2025 merupakan ajang debat prestisius tingkat nasional yang akan segera digelar, dengan sasaran utama para pelajar SMA, SMK, dan sederajat di seluruh Indonesia. Kompetisi ini tidak hanya menjadi tempat bagi siswa-siswi berprestasi untuk menunjukkan kemampuan berargumen mereka, tetapi juga bertujuan untuk membangkitkan semangat berpikir kritis, komunikatif, dan kreatif di kalangan generasi muda. Melalui NSDC, peserta didorong untuk tidak hanya menguasai materi debat, tetapi juga mengembangkan kemampuan menyampaikan pendapat secara logis dan terstruktur dalam suasana kompetitif yang positif.

Diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, NSDC bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran yang mendalam. Kompetisi ini berfungsi sebagai tahap seleksi untuk mencari dan membentuk tim debat nasional terbaik yang akan mewakili Indonesia di kompetisi internasional, seperti World Schools Debating Championship (WSDC). Dengan cakupan nasional dan bobot yang tinggi, NSDC 2025 diharapkan dapat melahirkan debater-debater muda yang unggul secara intelektual, tangguh secara mental, dan siap bersaing di panggung dunia.

Jadwal dan Format Pelaksanaan NSDC 2025

Kompetisi ini akan dimulai dengan seleksi tingkat kabupaten/kota yang berlangsung dari 1 Juni hingga 1 Agustus 2025, dilanjutkan dengan seleksi tingkat provinsi pada 14 Juli hingga 28 September 2025, dan mencapai puncaknya dalam babak nasional secara daring pada 27 Oktober hingga 1 November 2025. Format daring yang diterapkan memberikan kesempatan lebih luas bagi siswa dari berbagai penjuru negeri, termasuk mereka yang berada di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), untuk berpartisipasi tanpa dibebani biaya transportasi dan akomodasi.

Suara Kritikal terhadap Format Daring dan tantangan di lapangan

Namun, di balik kemudahan akses yang ditawarkan, ada suara-suara kritis yang muncul dari para pendidik. Sebagian guru pembina debat mengusulkan agar seleksi tingkat kabupaten/kota bahkan tingkat nasional dilaksanakan secara luring. Usulan ini didasari oleh kenyataan bahwa banyak sekolah di daerah menghadapi kendala teknis dalam proses perekaman dan pengunggahan video debat. Koneksi internet yang tak stabil, peralatan perekam yang terbatas, serta kesulitan dalam mengedit video menjadi hambatan nyata yang sering kali memperlambat proses pengumpulan materi debat. Tentu, hal ini dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam pelaksanaan seleksi.

Lebih dari itu, suasana kompetisi yang semestinya membangun mental dan rasa percaya diri peserta terasa kehilangan esensinya ketika dilakukan secara daring. Sebagaimana dikatakan oleh seorang guru pembina dari Jawa Barat, "Debat itu bukan sekadar menyampaikan argumen, tapi juga soal gestur, kontak mata, spontanitas respons, dan tekanan atmosfer debat yang hidup. Semua itu sulit tergantikan oleh layar." Vibes yang menjadi kekuatan debat tatap muka terasa lenyap dalam keheningan digital.

Tantangan lain muncul dari kualitas teknis dalam video yang dikirimkan oleh peserta. Tim dengan fasilitas yang lebih lengkap mampu menghasilkan video yang lebih rapi dan memadai, sementara tim lain kesulitan dalam hal kualitas audio dan visual. Ini menimbulkan kekhawatiran akan ketidakobjektifan penilaian, yang berpotensi dipengaruhi oleh faktor teknis yang tak relevan dengan substansi argumen.

Manfaat Format Daring: Akses yang Lebih Luas bagi Peserta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun