Tanjungpinang - Setelah heboh Gurul SMK cabul yang terindikasi LGBT, Tanjungpinang dikembalikan lagi aksi heboh yang lainnya. Yakni pengoroyokan antar sesama siswa sekolah.
Hal ini diketahui dari beredarnya video pengoroyokan siswa di aplikasi Whats App (WA).
Dalam video itu nampak siswa yang memakai baju olahraga biru kuning tersebut di keroyok puluhan siswa dari sekolah lain yang berpakaian baju batik hal ini nampak dari seragam siswa yang mengeroyok (pelaku) tersebut berbeda dari seragam korban.
Akan kejadian itu, banyak pihak yang sangat menyayangkan atas peristiwa teraebut. Salah satunya, Ade Opang Mudhoffar, Dirjen Kementrian Kajian Strategis BEM KM Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Menurut Ade, Hal ini tidak perlu terjadi dan mencoreng nama baik kota Tanjungpinang yang diketahui sebagai Kota Ramah Anak dan Kota Pendidikan.
"Jika ada masalah, janganlah dilakukan dengan keyorokoan tapi lakukanlah duduk bersama untuk mencari jalan keluar. Kan kalau begini, rusak nama baik kota kita. Kota kita ini kemarin sudah dapat penghargaan Kota Layak Anak dan Kota Pendidikan." Ujar Ade melalui pesan pribadi WhatsApp nya.
"Baru bulan lalu kita dapat predikat kota layak anak, belum sebulan eh udah ada kejadian ini. Ini harus dipertanyakan lagi." Lanjutnya
Ade mengharapkan pihak terkait yakni Polres, Sekolah dan Dinas Pendidikan dapat memproses kejadian tersebut.
"Semoga kejadian tersebut cepat diusut dan diselesaikan." Harapnya.
Sampai saat ini kompasiana.com masih mencari informasi yang akurat terkait siswa mana yang terlibat serta lokasi kejadiannya. (*)