Mohon tunggu...
Ihba Pambuko Mangku Rino
Ihba Pambuko Mangku Rino Mohon Tunggu... Politisi - Student of University

Dedication

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masyarakat sebagai Tombak Diplomasi Islam

29 Oktober 2019   15:31 Diperbarui: 29 Oktober 2019   15:48 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Diplomasi secara umum dapat diartikan sebagai negosiasi dalam menjalin hubungan kerja sama diantara beberapa pihak yang bersangkutan. Kata diplomasi menjadi tabu di kalangan masyarakat sebagai hubungan bilateral ataupun multilateral antara negara-negara untuk menunjang kemajuan dan kebutuhan negara yang berdiplomasi. 

Namun, diplomasi sendiri juga merupakan suatu metode diamana merupakan proses interaksi hubungan yang saling menguntungkan antara dua atau lebih individu maupun kelompok individu. Jalinan dalam hubungan dua pihak atau lebih baik itu dalam standar internasional maupun internal yang notabenenya masyarakat penghuni negara. Interaksi dalam masyarakat yang dapat menjaga rasa persaudaraan dan penguatan jalinan masyarakat untuk kehidupan yang religious.

Masyarakat Sebagai Media Diplomasi Islam Masa Kini

Masyarakat merupakan sekelompok individu yang tinggal bersama dalam sebuah regional, kehidupan kelompok individu yang rapat menciptakan sebuah kehidupan yang saling ketergantungan satu sama lain. Hubungan yang dekat dengan batas regional yang menimbulkan kompleks masyarakat, mengindikasikan suatu tanda yang saling mengenal satu sama lain, kelompok yang tidak dapat dihindari dari interaksi sesama inividu dalam kehidupan yang berdampingan, percakapan serta kontak mata di setiap sudut tempat yang menjadikan mereka suatu perkmpulan bermasyarakat.

Penyebaran informasi dalam masyarakat kemungkinan terjadi begitu pesat akibat dekatnya interaksi yang mendukung dengan ruang lingkup tempat yang sama. Penyebaran Dakwah yang mengandung unsur religi sudah sering dilakukan khususnya di Indonesia. Masyarakat negara yang mayoritas beragama Islam tidaklah tabu ketika mendengar kata Dakwah di kalangan mereka, seperti dakwah yang sering diselenggarakan di tengah khalayak masyarakat untuk memberikan petuah, pengingat, serta meluruskan niat sebagai individu yang beragama Islam. 

Metode dakwah di khalayak masyarakat yang dapat menjadi media dalam berdiplomasi religi memiliki pengaruh yang cukup kuat untuk menanamkan rasa religi yang lebih mendalam. Metode dakwah dilakukan oleh segelintir pemuka agama yang memiliki ilmu yang paling mendalam mengenai persoalan keagamaan Islam akan menjadi sorotan ntuk masyarakat individu untuk menilik, menirukan dan mempelajari apa yang telah disampaikan dari pemuka Agama. 

Kegiatan yang meupakan metode diplomasi Islam yang cukup kuat untuk menjaga dan melestarikan kalimat Allah di tengah-tengah masyarakat, dengan kontak social multiindividu tejalin dengan penuh hikmah dan faedah.

Penerapan Diplonasi Islam Dakwah dengan menggunakan sarana Masyarakat cenderung memiliki corak untuk disajikan untuk masyarakat, karena pada umumnya pemuka agama yang biasa memberikan dakwah merupakan sosok yang sudah memiliki legitimasi besar di mata umum. seperti contoh Ust, Hanan Attaki, seorang pemuka agama yang menggunakana media social sebagai senjata untuk menyebarkan dakwah panggilan Islam. 

Beliau mengubah karakter yang sedang popular di masyarakat yang sebelumnya melalaikan agama dan mengubahnya dengan cara yang unik, yakni mengubah mode vocal dengan seruan kembali ke jalan Allah. Telebih lagi, terdapat hal yang menjadikan sosok Ustadz Hanan Attaki lebih yaitu mediasi yang diterapkan olehnya lebih condong kepada hal popular yang umumnya menyerak kaum muda, khususnya kepada kaum wanita, seperti film drama ala korea yang diubahnya vocal dengan seruan untuk berjihad.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun