Kata 'kepyar' bisa berarti 'terang mendadak' dalam Bahasa Banyumasan. Kepyar kemudian juga menjadi nama dusun terdekat dengan Candi Wurung, yaitu, Dusun Kepyar.
Selain cerita soal jin yang gagal bangun karena keburu siang juga ada kisah yang berkembang bahwa lokasi tersebut merupakan tempat pengolahan batu yang digunakan untuk membangun Candi Borobudur dan candi-candi di Dataran Tinggi Dieng. Ada pula kisah batuan itu akan digunakan untuk menjadi lantai Masjid Demak di era Wali Sanga.
Ada-ada saja yaa.. hehe
Batu Candi Wurung adalah Columnar Joint
Keberadaan Candi Wurung jelas memantik rasa penasaran. Namun, yang jelas situs itu sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut. Pemerintah dan akademisi perlu segera turun tangan untuk menguak misteri 'Gunung Padang'-nya Purbalingga itu. Saat ini, pemerintah desa setempat sudah berkomitmen akan merawat dan menjaga Candi Wurung. Area sekitarnya mulai dibersihkan dari semak-semak dan sudah ada himbauan kepada segenap warga untuk tidak merusak situs berharga tersebut. Perawatan dan perbaikan akses jalan juga akan dianggarkan dalam APBDes.
"Kami berkomitmen untuk merawat situs ini, kita akan anggarkan untuk perawatan dan pengembangan menjadi untuk menjadi tujuan wisata alam, sejarah sekaligus religi di desa kami," ujar Kepala Desa Ponjen Romidi.
Setelah kunjungan kami dan publikasi vlog tentang Candi Wurung yang kami buat, Pak Kades berinisiatif untuk mengirimkan surat kepada Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah dengan Nomor 17/PEMDESPONJEN/I/2020 tertanggal 13 Januari 2020. Hal itu ditindaklanjuti pada 21 Januari 2020, Tim BPCB Jateng melakukan survei lokasi dengan Surat Tugas Nomor: 0659/F7.4/KP/2020.
Hasil dari peninjauan lokasi, BCPB Jateng menyimpulkan bahwa batuan Candi Wurung merupakan fenomena geologi biasa yang disebut dengan 'columnar joint' alias 'kekar kolom', yaitu, magma gunung berapi yang hendak keluar namun membeku sebelum sampai dipermukaan tanah.
Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa batuan 'columnar joint' digunakan sebagai bahan pembuatan bangunannya, seperti yang ada di Situs Gunung Padang, Cianjur-Jawa Barat.
Pada kesempatan yang sama, BPCB juga meneliti artefak Yoni yang ditemukan tak jauh dari Dusun Kepyar. Kesimpulannya, batu berukir tersebut merupakan peninggalan dari era Hindu yang merupakan sarana pemujaan, simbolisasi istri Dewa Siwa yaitu Dewi Parvati, sang Dewi Kesuburan.