Mohon tunggu...
Ignatius Daniel
Ignatius Daniel Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Ciluk ba

FISIP 017

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal PT Unilever Indonesia

6 Mei 2020   13:19 Diperbarui: 8 Juni 2021   16:44 3576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Unilever.co.id

Merujuk pada paparan sebelumnya, menunjukkan bahwa diri Hemant Bakshi sebagai pemimpin PT Unilever Indonesia merupakan sosok pemimpin yang terbuka. Walaupun terdapat struktur organisasi dan peraturan bisnis yang jelas.

Akan tetapi di Unilever Indonesia memiliki keterbukaan aksesibilitas bagi seluruh orang (ditunjukkan dengan tidak adanya ruang kerja eksklusif dan kebebasan pada waktu dan tempat bekerja, serta berorientasi pada hasil yang maksimal). Hal ini menunjukkan bahwa Hemant memiliki gaya kepemimpinan yang demokratis sekaligus Laissez Faire (berdasar teori kepemimpinan awal).

Selain itu, sebagai orang yang pernah magang di Unilever, dirinya juga membuka kesempatan yang luas pada anak muda yang memiliki kreativitas, keinginan kuat, dan memiliki nilai personal yang baik dengan selalu membuka kesempatan magang atau bekerja bagi mereka lulusan baru. 

Baca juga : Ideologi Lingkungan dan Pandangan Dunia: Contoh Kasus Perusahaan Unilever

Selain itu, kata "kami" juga sering diucapkan oleh Hemant Bakshi secara spontan dalam video wawancara bersama Pangeran Punce dalam salah satu acara televisi CNBC Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa Hemant Bakshi menjunjung konektivitas dan kebersamaan tim di dalam suasana kerjanya (CNBC Indonesia, 2019).

Pengelolaan organisasi yang baik pada PT Unilever Indonesia juga dapat dilihat dengan ditetapkannya kebijakan work from home bagi pegawainya, penerapan jaga jarak dan interaksi, serta memberikan dukungan bagi mereka yang masih harus bekerja seperti karyawan pabrik dengan memberikan alat perlindungan diri atau fasilitas kebersihan/kesehatan dan memberlakukan peraturan kebersihan yang harus ditaati (Rachman, 2020)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun