Persaingan antar raksasa teknologi kian semakin memanas untuk tampil menjadi penyedia produk berbasis Artificial Intelligence.Â
Akhirnya Google merilis Bard sebuah Chatbot AI untuk bersaing dengan ChatGPT Chatbot AI milik Open AI. Ini menjadi Persaingan yang sengit seiring kita melihat sedang naiknya popularitas Chatbot AI.Â
CEO Google Sundar Pichai mengatakan Bard berusaha menggabungkan luasnya pengetahuan dunia dengan power, kecerdasan, dan kreativitas dari model bahasa Google. "Bard memanfaatkan informasi dari web untuk memberikan tanggapan yang segar dan berkualitas tinggi," kata Pichai seperti dilansir dari CNET, Jumat (10/2/2023).
Bard menggunakan Language Model for Dialogue Applications (LaMDA) yang dimana telah dirilis dan dikembangkan oleh Google sejak lama.Â
Bard ini dibuat dengan language mode berbasis artificial intelligence (AI), tapi pasti kalian bertanya-tanya apa itu language mode, jadi language mode itu adalah adalah distribusi probabilitas atas urutan kata.Â
Language mode ini berguna untuk berbagai masalah dalam komputasi linguistik ; dari aplikasi awal dalam pengenalan ucapan untuk memastikan urutan kata yang tidak masuk akal (yaitu probabilitas rendah) tidak diprediksi, hingga penggunaan yang lebih luas dalam terjemahan mesin (mencetak terjemahan kandidat), pembuatan bahasa alami (menghasilkan lebih banyak teks mirip manusia ), penandaan sebagian ucapan , parsing , Pengenalan Karakter Optik , pengenalan tulisan tangan , induksi tata bahasa , pencarian informasi , dan aplikasi lainnya.
Ini juga akan menjadi persaingan yang sengit antara Google dan juga Microsoft. Mengingat Microsoft menyuntik dana ChatGPT dan akan memasukkan nya ke dalam Microsoft Bing, Google pada akhirnya juga tidak mau kalah dan mengeluarkan Bard.Â
Persaingan ini juga menjadi titik baru bagi perusahaan-perusahaan teknologi mengingat Artificial intelligence semakin kuat, kita akan melihat bagaimana Perkembangan AI kedepan nya dan bagaimana ChatGPT dan juga Bard dapat membantu kita dalam kehidupan sehari-hari.Â
