Mohon tunggu...
Aryono Putranto
Aryono Putranto Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pembelajar yang tinggal di kota pelajar

(semoga) menjadi penulis yang kritis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Initial Public Offering Bali United dalam Rangka Memenuhi Kebutuhan Finansial

19 Juni 2019   15:09 Diperbarui: 19 Juni 2019   15:22 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada tanggal 27 Mei 2019, salah satu klub sepakbola di Liga Jerman, FC Bayern Munchen mengadakan pertandingan persahabatn dengan slaah satu rivalnya, yaitu FC. Kaiserslautern sebagai bentuk penggalangan dana untuk membantu FC. Kaiserslautern mengatasi krisis finansial yang mereka alami. Mengutip dari fcbayern.com, salah satu legenda FC Bayern Munchen, Karl-Heinz Rumenigge menyampaikan bahwa pertandingan ini juga merupakan bagian dari solidaritas.

Sepakbola memang tidak bisa dipisahkan dengan uang. Setiap klub sepakbola yang mengarungi kompetisi, pasti membutuhkan pendanaan yang baik agar dapat berpartisipasi secara optimal dalam meraih prestasi yang diinginkan. Kebutuhan pendanaan atau finansial ini juga dapat menentukan keberlanjutan klub sepakbola di masa yang akan datang karena banyak hal yang bisa dilakukan oleh setiap klub sepakbola ketika finansial mereka terpenuhi, misalnya: melengkapi sarana dan prasarana, membayar gaji pemain dan staf, membeli pemain baru dari klub lain, dan masih banyak lagi. 

Kebutuhan finansial ini semakin menjadi penting ketika sepakbola saat ini sudah memasuki era sepakbola moderen, dimana perputaran uang semakin banyak terjadi. Bajo, dkk (2016) dalam penelitiannya yang berjudul "Organisation and Financing of Football Clubs in Croatia menyatakan bahwa saat ini, di Negara-negara yang popular dengan olahraga sepakbola, semakin dapat diamati investasi-investasi yang dilakukan oleh klub-klub sepakbola di Negara-negara tersebut.

Bali United, salah satu klub sepakbola elit di kompetisi tertinggi sepakbola Indonesia, sudah mulai untuk melakukan terobosan dalam hal memenuhi kebutuhan finansial mereka, yaitu dengan melakukan penghimpunan dana dalam bentuk investasi saham. Pada hari Senin, tanggal 17 Juni 2019 yang lalu, Bali United resmi melepas saham ke publik melalui aktivitas Initial Public Offering (IPO). Apa yang dilakukan oleh Bali United ini memiliki tujuan yaitu penggalangan dana melalui aktivitas menjual saham ke publik. Persentase kepemilikan publik atas Bali United ditetapkan sebesar 33 persen. 

Memang tidak mudah untuk bisa meniru langkah yang dilakukan oleh Bali United ini. Banyak hal yang harus dipersiapkan secara matang. Seperti yang disampaikan oleh pengamat sepakbola, M. Kusnaeni sebagaimana dikutip dari cnnindonesia.com, untuk bisa mengikuti jejak Bali United dengan melantai ke bursa saham, maka banyak hal mendasar yang harus diperbaiki terlebih dahulu, misalnya legalitas, struktur manajemen, dan sumber daya manusia.

Ketika manajemen Bali United memutuskan untuk melepas saham ke publik, mereka tentu telah mempersiapkan banyak hal. Salah satu hal penting yang harus disiapkan adalah laporan keuangan. Secara spesifik, laman gopublic.idx.co.id menyebutkan bahwa laporan keuangan yang harus dipersiapkan oleh suatu perusahaan yang akan go public adalah laporan keuangan yang sudah diaudit oleh akuntan publik. Dalam konteks audit, ketika ada laporan keuangan yang sudah diaudit oleh akuntan publik, berarti laporan keuangan tersebut akan diperiksa apakah sudah memenuhi standar akuntansi yang berlaku atau tidak. 

Merupakan hal yang tidak mudah, terutama bagi klub sepakbola yang belum pernah membuat laporan keuangan, untuk bisa menghasilkan laporan keuangan yang memenuhi standar akuntansi yang berlaku. Membuat laporan keuangan yang seperti itu tidak semudah membalik telapak tangan. Dalam memenuhi standar akuntansi yang berlaku, perusahaan harus akuntabel dalam mencatat setiap transaksi keuangan mereka yang nantinya akan diwujudkan dalam laporan keuangan.

Langkah yang diambil oleh Bali United ini memang harus diapresiasi dan semoga apa yang sudah diawali oleh Bali United, dapat diikuti oleh klub-klub sepakbola lainnya sehingga nantinya semua klub yang berkiprah di kompetisi liga Indonesia adalah klub-klub sepakbola yang profesional dari sisi akuntansi dan pelaporan keuangan. Selain itu, semoga suatu saat, semua klub sepakbola di Indonesia tidak ada lagi yang mengalami masalah keuangan. Berharap dan berdoa, semoga menjadi kenyataan. Amin.   

Oleh Ignatius Aryono Putranto (Dosen Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)
E-mail: aryono_16@yahoo.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun