Mohon tunggu...
Iftitah Nuriyah
Iftitah Nuriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Jember Fakultas Teknik Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dapatkah Situbondo Menjadi Kota Besar dengan Pembangunan Infrastruktur yang Mewah?

21 September 2022   09:35 Diperbarui: 21 September 2022   09:39 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hasil Sensus Penduduk 2020 (SP 2020) mencatat,  jumlah penduduk Kabupaten Situbondo, sebanyak 685,9 ribu jiwa pada 2020. Laju pertumbuhan penduduk per tahun di Kabupaten Situbondo sebesar 0,58%. Di mana dari data tersebut tercatat sebanyak 29.330 jiwa di bawah kondisi kemiskinan ekstrem, yang berada pada 7.531 rumah tangga. 

Berdasarkan data BPS dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kabupaten Situbondo, kemiskinan ekstrem Kabupaten Situbondo tahun 2020 adalah sebesar 4,67%. Perlu diketahui, bahwa kemiskinan ekstrem adalah kondisi di mana kesejahteraan masyarakat berada di bawah garis kemiskinan ekstrem. 

Pada tahun 2020 BPS mencatat tingkat kemiskinan Kabupaten Situbondo berada pada titik 12,22%, ditargetkan pada tahun 2026 tingkat kemiskinan Kabupaten Situbondo pada titik 10,90-10,78. 

Angka yang masih tergolong tinggi dibandingkan dengan daerah lain. Sementara pada tahun 2022, Kabupaten Situbondo masuk ke dalam lokus penanganan kemiskinan ekstrem bersama 25 dari 38 kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Timur.

Banyak faktor yang menjadi sebab mengapa angka kemiskinan di Situbondo sukar diturunkan. Salah satunya adalah karena belum semua masyarakat miskin yang masuk dalam DTKS  mendapatkan intervensi dari pemerintah. Serta masih terdapat masyarakat miskin dalam DTKS yang belum memiliki identitas kependudukan yang tepat (NIK Salah, NIK Ganda, dan lain-lain).

Hal inilah yang menghambat penurunan angka kemiskinan, bahkan bukan tidak mungkin akan meningkat seiring berjalannya waktu. Apabila pemerintah tidak segera turun tangan menanggulanginya.

Berbagai upaya juga telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Situbondo untuk menekan angka kemiskinan. Salah satunya melalui upaya pemenuhan kebutuhan dasar warga Situbondo secara layak, dan peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. Keberhasilan pemerintah Kabupaten Situbondo dalam menekan angka kemiskinan belum sepenuhnya berhasil.

Ini terlihat dari tingkat kemiskinan yang masih relatif tinggi, yaitu di atas angka 13%. Perbedaan tingkat kemiskinan yang mencolok antar daerah di Kabupaten Situbondo berkaitan dengan distribusi hasil pertumbuhan yang tidak merata antar wilayah.

Selain itu, dapat disebabkan karena standar minimum kebutuhan hidup antar satu daerah dengan daerah lain berbeda. Sebab kebutuhan hidup sangat tergantung pada kebiasaan/adat, fasilitas transportasi, letak geografis, dan juga perbedaan tingkat kesejahteraan antar wilayah seperti; perbedaan kualitas infrastruktur (terutama pendidikan), kesehatan, serta pasar, baik dari sisi ketersediaan maupun kemudahan dalam mengakses.

Hal yang paling kompleks dalam memerangi kemiskinan adalah upaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada periode tertentu. 

Dalam kaitannya dengan kemiskinan, diharapkan sumber-sumber pertumbuhan tersebut menurunkan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk miskin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun