Dalam kehidupan sehari-hari, sudah tentu kita telah terbiasa melakukan berbagai aktivitas di luar rumah. Banyak hal yang dapat dilakukan, setidaknya dalam satu hari penuh : baik pergi ke pasar membeli kebutuhan pokok, bepergian ke sekolah, menuju tempat kerja dan lain sebagainya. Semua ini telah kita lakukan baik sadar ataupun tidak, fenomena ini ini disebut sebagai mobilitas sosial. Yang tentunya orang berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya untuk memperoleh sesuatu yang menjadi kebutuhanya, sudah tentu mereka menggunakan kendaraan agar bisa sampai ke tujuan dengan cepat.
Pemahaman Dasar Angkutan Umum
   Angkutan umum adalah layanan transportasi yang disediakan untuk umum dan dapat digunakan oleh siapa saja dengan cara membayar atau sewa. Angkutan umum bisa berupa bus, kereta api, taksi, atau jenis kendaraan lain yang melayani penumpang dan / atau barang dari satu tempat ke tempat lain. Angkutan umum bertujuan untuk menyediakan layanan transportasi yang aman, nyaman, terjangkau, dan efisien bagi masyarakat. Dari penjelasan ini dapat dipahami juga bahwasanya kehadiran angkutan umum, berupaya agar membantu masyarakat di satu daerah bisa pergi ke mana saja tanpa perlu membayar biaya mahal.
 Keberadaan angkutan umum di berbagai daerah, tidak serta merta hadir begitu saja. Melainkan ada sebuah instrumen hukum yang menjadi dasar akan legalitas keberadaanya di tengah kehidupan masyarakat. Hadirnya angkutan umum diatur pada undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan menyebutkan bahwa pengangkutan orang dengan kendaraan umum dilakukan dengan menggunakan mobil bus atau mobil penumpang.
 Yang tentu jika diperjelas kembali, sebuah kendaraan yang dapat mengangkut beberapa orang dalam sekali berkendara. Akan tetapi dalam perihal ini salah satu transportasi umum yang coba disoroti disini ialah angkutan kota (Angkot), mengingat kendaraan semacam ini telah menjadi saksi bagi kehidupan banyak orang.
Kenyataan di Lapangan
 Seperti yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, dari begitu banyaknya transporatasi umum yang menjadi salah satu primadona bagi para penumpang ialah mobil angkot. Ini dipilih karena mereka banyak ditemui di berbagai daerah terutama di pangkalanya masing-masing dan secara tariff perjalanan terbilang terjangkau bahkan banyak para pelajar yang menggunakan transportasi semacam ini.
 Salah satu kenyataan yang terjadi di sekitar kita adalah sering kali angkot sulit ditemui disaat kita membutuhkanya, bahkan ketibaanya pun sering kali kurang menyenangkan seperti misalnya seorang supir mengajak penumpang untuk menumpangi kendaraanya dan jika dilihat secara seksama pun di dalam kendaraaanya sudah dipenuhi oleh para penumpang yang hendak segera pergi ke tujuanya masing-masing. Akibat dari kenyataan seperti ini, mau tidak mau penumpang yang tertinggal harus menunggu beberapa waktu untuk dapat menaiki angkot selanjutnya. Kadang kala menunggunya saja sudah membuat jenuh, entah itu sebentar atau lebih lama. Ini sudah pasti jadi permasalahan umum.
  Bagaimana fenomena angkutan umum, bila dialihkan sudut pandangnya pada sopir yang bersangkutan ? tentunya akan banyak jawaban yang bisa kita peroleh, tapi berdasarkan pengalaman penulis, mereka melakukan hal semacam ini untuk dapat mendatangan lebih banyak penumpang. Belum lagi harus sama-sama bersaing dengan ojek online, sehingga banyak cara dilakukan agar bisa menarik lebih banyak penumpang serta mereka sadar akan hal semacam ini.
 Berdasarkan pada pengalaman pribadi sebagai penumpang angkot, pernah menanyakan kepada sopir bersangkutan bahwasanya dalam sebulan mereka harus menyetor kurang lebih 300 ribu / lebih, belum lagi sehari-hari harus membeli bahan bakar atau malangnya harus memperbaiki kendaraan ditengah keuangan dan kondisi yang tidak memungkinkan. Hal-hal semacam ini sudah menjadi makanan sehari-hari bagi mereka yang memiliki profesi sebagai supir angkot.
Harapan Terhadap Angkutan Umum
 Sekali lagi kita perlu bersama-sama merefleksikan bahwasanya, tidak ada suatu moda transporatsi yang sempurna untuk kita gunakan dalam kegiatan sehari-hari. Walau bagaimanapun juga terdapat sebuah catatan dan harapan agar angkutan umum bisa leih baik untuk kini dan nanti. Semua harapan itu diantaranya :
- Â Transportasi umum harus tepat waktu
   Ketepatan waktu masih menjadi alasan klasik angkutan umum di Indonesia. Dapat ditemui setiap harinya sejumlah angkutan yang tidak datang tepat waktu sehingga selalu menjadi keluhan. Masalah ketidaktepatan waktu ini terjadi karena ketidakpekaan pengemudi angkutan terhadap waktu, jalur khusus angkutan yang tidak steril, hingga buruknya perawatan kendaraan sehingga angkutan menjadi sering mogok di tengah perjalanan. - Kenyamanan angkutan umum harus diutamakan
  Ingin merasakan kenyamanan psikologis saat menaiki angkutan umum adalah impian setiap orang. Namun, jika angkutan umum sering tidak berfungsi dengan baik, terlebih tidak disertai dengan kedisiplinan pengendara dan penggunanya, maka makin jauh juga tercapainya kenyamanan psikologis.
- Sediakan fasilitas yang memadai
  Jika fasilitas di dalam angkutan umum disediakan secara memadai, maka masyarakat tidak akan sungkan menggunakan transportasi umum untuk bepergian. Sebut saja fasilitas kursi, pendingin ruangan (AC), dan kamera pengawas (CCTV) agar bisa memantau berbagai kejadian sehingga bisa menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. - Integrasikan semua moda transportasi umum
   Salah satu masalah transportasi umum adalah integrasi. Jika semua jaringan transportasi umum dapat terintegrasi dengan baik, maka akan tercipta pemanfaatan ruang yang lebih terpadu. Sebuah studi menunjukkan bahwa di kota padat seperti Madrid, Spanyol, emisi gas rumah kaca justru rendah. Penyebabnya adalah karena volume penggunaan angkutan umum yang tinggi.
Secara keseluruhan, evaluasi terhadap angkutan umum di daerah menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk perbaikan signifikan. Meskipun angkutan umum memainkan peran penting dalam mobilitas masyarakat, tantangan seperti rute yang tidak efisien, jadwal yang tidak teratur, dan kualitas armada yang kurang memadai masih menjadi hambatan utama. Peningkatan kualitas pelayanan, termasuk penerapan teknologi untuk informasi real-time dan sistem pembayaran yang terintegrasi, serta penambahan jumlah dan peremajaan armada, sangat diperlukan. Dengan demikian, angkutan umum dapat menjadi pilihan transportasi yang lebih andal, nyaman, dan berkelanjutan, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI