Mohon tunggu...
ifa avianty
ifa avianty Mohon Tunggu... -

Saya seorang penulis, ibu rumah tangga, senang membaca, memasak, dan kerja2 kreatif lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sehat Dimulai dari Hati dan Pikiran

25 September 2016   19:06 Diperbarui: 25 September 2016   19:13 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lesu banget kalau lagi sakit...jadi enggak happy, kata si kucing . Dokpri

Keadaan kita akan seperti apa yang kita pikirkan, demikian salah satu kata bijak yang berasal dari Barat. Benarkah? Saya ingat dulu, ada ibu seorang sahabat yang memberi saran kepada saya, “Kalau kamu bangun pagi dan pertama kali membuka jendela, hirup udara segar dan bersyukurlah. Lalu katakan pada dirimu, bahwa hari ini kamu sehat”. Sebuah saran yang sangat bermanfaat. Saya kemudian mencobanya setiap pagi. Ya, perasaan bersyukur dan terberkati, serta merasa (atau memikirkan?) bahwa saya sehat, itu yang mengiringi kegiatan saya sepanjang hari.

Tetapi namanya manusia memang punya kondisi dasar yang up and down. Kadang semangat, kadang lemah. Kadang optimis, kadang pesimis. Begitupun saya. Ketika usia beranjak terus, anak-anak semakin bertambah jumlah dan usianya, masalah semakin banyak, atau dalam istilah saya, hidup semakin ribet, kadang saya melupakan saran itu. Bangun pagi, yang terpikir adalah, masak apa saya hari ini, adakah tugas yang harus diselesaikan segera, aduh belum bayar listrik dan langganan majalah, aduh minyak goreng habis, dan aduh setrikaan menumpuk lebih tinggi dari badan saya sendiri. Ya semacam itulah. Lalu saya lupa bersyukur. Lalu saya membuka jendela dengan pikiran yang kusut, sekusut setrikaan yang menggunung itu.

Secara ‘ajaib’ tubuh saya seperti mengikuti. Pertama saya merasa malas melihat setrikaan menumpuk dan cucian piring teronggok menunggu disentuh. Lalu saya merasa kepala dan tubuh saya nyeri. Lalu saya merasa tidak mampu mengerjakan itu semua. Dan…ujung-ujungnya, keluarlah semua sakit yang ada di tubuh. Sugesti? Kekuatan pikiran? Pengaruh perasaan? Kebanyakan baper? Entahlah, yang jelas, selesai shalat ashar saya sudah merasa tidak berdaya.

Siapa yang mau berada dalam kondisi begitu terus-menerus? Saya pun tidak. Maka harus ada cara mengembalikan kondisi yang lalu. Sudah tentu kita tidak bisa membalik waktu.

Pertama yang saya lakukan adalah mengondisikan hati, Dalam ajaran agama saya, hati adalah pusat kendali manusia. Ia yang kemudian memerintahkan otak membuat pikiran-pikiran tentang apapun. Dalam riset kemudian dibuktikan bagian dari hati tersebut dinamakan solar plexus, yang terletak pas di organ tubuh bernama hati. Tolong koreksi jika saya salah ya. Menurut sependek pengetahuan dan pengalaman saya, saya menyimpulkan, di samping obat-obatan, herbal, gaya hidup dan pola makan, olah raga, dan semua keadaan yang bersifat fisik, mengondisikan hati adalah obat dari semua penyakit.

Bagaimana cara mengondisikan hati? Saya memilih melakukan meditasi lewat zikir, wirid, dan membaca Al Quran. Menurut ajaran agama saya, demikian salah satu cara mengondisikan hati agar selalu memancarkan energy yang positif. Energy yang positif inilah yang nanti akan mengarah kepada penyembuhan segala macam penyakit, tentu bersamaan dengan upaya-upaya lain yang bersifat fisik.

Berhasilkah saya? Tidak selalu. Karena iman kita turun dan naik. Tetapi kadang kita perlu sedikit ‘memaksa diri’ dengan melatih diri berdisiplin. Kadang saya memberi diri rewards jika mencapai atau melebihi target, misalnya dengan membeli makanan kecil kesukaan. Kadang saya mem-punish diri sendiri dengan menambah jumlah wirid, tentu tidak boleh dilakukan dengan terpaksa. Demikian saya mencoba melatih diri. Berhasil? Alhamdulillah, lumayan.

Ternyata betul ya, melatih diri dengan meditasi ini membuat hati lebih lapang, lebih mudah menerima dan menjalani sebuah kondisi. Perlahan saya menemukan kembali rasa syukur dan terberkati yang dulu itu pernah selalu ada. Dengan rasa bersyukur itu, saya mensugesti pikiran saya tentang hal-hal positif, termasuk tentang kesehatan. Bahwa ikhtiar ini akan menyembuhkan berbagai penyakit yang saya alami. Bahwa saya menerima kondisi ini sebagai sesuatu yang harus disyukuri. Dan… Alhamdulillah, perasaan happy muncul perlahan.

Sehat itu dimulai dari menerima dan bersyukur, kemudian berupaya dengan optimal. Dari situ timbul rasa bahagia, meskipun dengan kondisi yang belum sembuh seratus persen. Itu tips dari saya. Bagaimana dengan teman-teman?

#SenangSehat

FB : Ifa Avianty

Twitter : @ifaavianty

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun