Mohon tunggu...
Minke
Minke Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis

Manusia Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bagaimana Teknologi Meretas Manusia

27 Juni 2021   10:16 Diperbarui: 27 Juni 2021   10:20 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Belakangan tahun terakhir dunia data science mengkhawatirkan era dimana tekhnologi akan mengalahkan kekuatan dan kecerdasan manusia. Masa itu akan menjadi masa skak mat bagi manusia. Kapan hal itu akan terjadi? Akan tetapi ada masalah awal yang saat ini kita hadapi yaitu bagaimana tekhnologi dapat meretas kehidupan manusia? saya akan membaginya dengan beberapa bab.

Bab 1.

Algoritma.

Pada bab pertama saya ingin membahas sedikit bagaimana algoritma dibangun dengan sangat mirip seperti mesin judi. Bagaimanakah cara agar membuat orang lain tetap bertahan di platform kita dan terus menscrolling hingga berjam-jam? Jawabannya adalah ubah diri anda menjadi mesin judi. Inilah cara yang dipakai oleh perusahaan rasaksa di sillicon valley.

Riset yang dilakukan oleh internet trends kleiner perkins caufield & byers's menyebutkan bahwa seseorang mengecek ponselnya sebanyak 150 kali sehari. Wow amazing. Itu adalah hal yang sangat gila. Yang menjadi pertanyaan nya adalah apakah kita melakukan tindakan itu dengan sadar? 

Ada beberapa alasan dan yang paling umum adalah trik psikologis. Mereka menyerang psikologis kita dengan skema mesin judi, karena tekhnologi menawarkan hadiah yang beragam secara acak.


Hal inilah yang dilakukan oleh beragam platform raksaksa seperti instagram, facebook, twitter, tiktok dsb. Mereka memaksimalkan tingkat kecanduan dengan menghubungkan antara tindakan pengguna tekhnologi dan beragam hadiah yang tak tertebak. Hadiah yang tak tertebak disini yang saya maksud adalah beragam informasi, ketika kita merefresh beranda maka algoritma akan dengan otomatis menampilkan informasi yang belum kita lihat. Hal inilah yang membuat seseorang betah menghabiskan waktunya di internet ketimbang melakukan sesuatu yang produktif.

Apakah efek ini benar benar bekerja pada orang-orang? Tentu saja. Menurut profesir natasha dow schull penulis dari buku berjudul addiction by design, orang 3-4 kali lebih cepat ketagihan dengan mesin slot ketimbang jenis perjudian lain.

Milyaran manusia memliki mesin judi di kantong mereka. Saya akan memberikan beberapa contoh sederhana.

  • Ketika kita merogoh handpone dan merefresh email, sejatinya kita memainkan mesin judi slot untuk melihat notifikasi apakah yang kita terima.
  • Ketika kita membuka dan messengger, kita memainkan mesin slot untuk melihat pesan baru yang kita terima.
  • Ketika kita menggeser layar ke bawah dengan jemari kita di beranda instagram, kita sebenarnya memainkan mesin slot untuk melihat foto atau informasi baru apa yang akan muncul selanjutnya,
  • Ketika kita menggeser layar dari kiri atau ke kanan di aplikasi kencan semisal tinder, pada hakikatnya kita memainkan mesin judi slot untuk melihat siapakah yang cocok dengan kita.
  • Ketika kita menekan tagar trending fyp di tiktok, sejatinya kita memainkan mesin judi slot untuk melihat video apa yang tersimpan di dalamnya

Ini adalah ide yang gila. Aplikasi dan situs web menghamburkan beraneka ragam hadiah secara acak yang semuanya di produksi demi kepentingan bisnis.

Akan tetapi dalam beberapa kasus berbeda, mesin judi slot muncul secara kebetulan. Sebagai contoh sederhana, tidak ada korporasi jahat dibalik semua email yang secara sadar menjelmakan dirinya sebagai mesin slot. Tidak ada laba yang mengalir ketika jutaaan orang memeriksa email mereka. Tidak pula perancang apple dan google ingin handpone perancang apple, google, facebook, twitter, dsb ingin kita bekerja seperti mesin slot. Memang hal itu muncul secara kebetulan.

Akan tetapi kini perusahaan semacam apple dan google memiliki tanggung jawab untuk mengurangi tingkat kecanduan pada mekanisme mesin slot judi dari handpone kita, megubah aneka macam hadiah yang bersifat secara acak menjadi hadiah yang dapat diprediksikan dengan lebih baik. Sederhananya, mereka dapat membantu orang orang  agar mengaatur waktu yang tepat di antara sepanjang hari atau hari yang tepat dalam satu minggu untuk memeriksa mesin slot dan memeriksa pesan baru secara sekaligus.

Bab 2.

Notifikasi

Mungkin kalian heran kenapa saya memasukan hal ini ke dalam tulisan. Akan tetapi ijinkan saya menjelaskannya.

Ada banyak cara lain untuk meretas pikiran manusia salah satunya adalah dengan menanam gagasan bahwa terdapat "1% kesempatan anda akan kehilangan sesuatu yang berharga"

Jika saya meyakinkan anda bahwa saya adalah kanal untuk informasi penting, pesan, pertemanan atau kesempatan untuk berhubungan seksual akan menjadi sulit bagi anda untuk memadamkan saya, jika anda mematikan notifikasi mungkin anda akan ketinggalan sesuatu yang penting dan berharga.

  • Cara ini menjaga kita untuk tetap stay pada handpone meskipun diri kita sudah lelah sehabis bekerja.
  • Cara ini menjaga pertemanan dengan mereka yang sudah bertahun tahun lamanya tidak berbincang dengan kita "bagaimana jika aku ketinggalan obrolan atau sesuatu yang berharga dari mereka?"
  • Cara ini menjaga kepala kita tetap tunduk pada layar aplikasi kencan semacam tinder, meskipun kita tidak pernah ketemu satu pun orang dalamnya

Akan tetapi anehnya jika kita mendekati rasa takut itu lebih dekat, kita bakal menyadari akan jumlahnya tak terbatas. Kita bakal selalu kehilangan sesuatu yang penting dan berharga acapkali kita berhenti menggunakan sesuatu.

  • Terdapat momen magis ketika kita tak menggunakan facebook selama 6 jam ( semisal sahabat jauh kita mengunjungi kota kita malam ini )
  • Terdapat momen magis ketika kita terlepas dari tinder ( semisal kita lagi mimpi dengan pasangan yang romantis )

Namun menjalani momen demi momen dengan dicekam rasa takut kehilangan sesuatu bukanlah hal terbaik dalam membangun kehidupan.

Dan sekali kita mempersilakan rasa takut itu pergi, betapa menakjubkan cepatnya kita terbangun dari ilusi. Ketika kita mencabut diri dari tekhnologi lebih dari sehari, membatalkan hubungan dari gempuran notifikasi itu, atau pergi naik gunung keprihatinan yang kita cemaskan seveberbya tidak benar benar terjadi.

Kita tidak kehilangan sesuatu yang tidak kita lihat.

Gagasan bahwa, "bagaimana jika aku ketinggalan sesuatu yang penting?", dihasilkan sebelum kita memadamkan tekhnologi bukan setelahnya. Bayangkan bila perusahaan tekhnologi secara proaktig membantu kita menghidupkan hubungan denan shabat dan relasi bisnis dalam istilah yang kita sebut sebagai time well spent

 

Bab 3

Penerimaan sosial

Kita semua rentan terhadap persetujuan sosial. Kebutuhan untuk menjadi bagiand ari sesuatu, untuk diterima dan diapresiasi sesama adalah satu di antara motivasi tertinggi makhluk manusia. Bahkan banyak juga orang yang sedih ketika memposting sebuah foto akan tetapi tidak ada yang mengapresiasi dan banyak juga yang mengalami depresi akibat sosial media. Studi yang dinamakan international jurnal of mental health and addiction menunjukan bahwa angka depresi akibat sosial media naik menjadi 9%. Namun kini persetujuan sosial berada di pihak perusahaan tekhnologi.

Ketika saya ditandai oleh teman saya khaser, saya bayangkan dia secara sadar memutuskan untuk menandai saya dalam sebuah postingan. Tapi saya tidak melihat bagaimana perusahaan seperti facebook mengirkestrasi tindakannya terlebih dahulu.

Facebook, instagram, atau twitter dapat memanipulasi bagaimana orang-orang ditandai dalam sebuah foto secara otomatis lewat saran yang diberikan dari wajah wajah orang yang perlu ditandai ( sebagai contoh sederhana dengan memperlihatkan sebuah kotak dengan konfimasi yang menunggu diklik, "apakah anda ingin menandai minke di foto ini")

Jadi ketika khaser menandai saya, dia secara langsung merespon sugesti facebook dengan kata lain ia tak membuat keputusan secara independen. Tapi berdasarkan pilihan yang di desain seperti ini, facebook dapat mengendalikan pengalaman jutaan orang agar merasakan sensasi "penerimaan sosial"

Bab 4

Banjirkan Informasi Di Beranda

Cara la in untuk membajak orang adalah menjaga mereka untuk tetap mengonsumsi segala sesuatu meskipun mereka tidak lapar sama sekali.

Bagaimana sih caranya? Gampang ambil satu pengalaman yang terbatas, dan ubah ia menjadi aliran tak terbatas yang berlangsung terus menerus.

Seseorang profesor bernama brian wansink mendemonstrasikan hal ini, yang menunjukan bahwa anda dapat mengecoh orang untuk tetap memakan sup terus menerus dengan memberikannya mangkuk tanpa dasar yang secara otomatis akan mengisi ulang apa yang mereka makan. Dengan mangkuk tanpa dasar, orang-orang mengonsumsi 73% lebih banyak kalori ketimbang orang dengan mangkuk normal dan mengabaikan 140 kalori yang mereka makan.

Perusahaan tekhnologi menggunakan prinsip serupa. Lini massa dirancang dengan tujuan isi ulang otomatis agar anda tetap menggulitkan jari di layar, dan bertujuan untuk menggelimir setiap alasan kau harus menjeda, mempertimbangkan untuk menjeda atau keluar dari aktivitas itu.

Inilah kenapa video dan situs media sosial seperti netflix, youtube, tiktok memiliki fitur autoplay untuk memainkan video selanjutnya setelah proses hitung mundur yang menunggu anda untuk membuat keputusan secara sadar (kenyataanya anda tak memutuskan apapun ). Porsi besar dari lalu lintas situs web digerakan oleh fitur  autoplay ini.

Peruasahaan tekhnologi lantas mengklaim bahwa "kami hanya mempermudah para pengguna untuk melihat video yang ingin mereka tonton" ketika mereka hanya peduli dengan kepentingan bisnis mereka semata. Dan kita tidak bisa menyalahkan mereka, karena meningkatkan "waktu yang dihabiskan" di hadapan layar, adalah mata uang yang mereka kejar.

Akhirnya, bayangkan jika perusahaan tekhnologi membantu anda secara sadar terlibat dalam pengalaman personal untuk "time well spent" di jagad maya ini. Tidak hanya melibatkan aspek kuantitas, tapi juga kualitas dari apa yang disebut "time well spent"

 

Ringkasan 

Bagaimana kita dapat memperbaik hal ini?

Pembahasan ini akan menjadi penutup dari tulisan saya ini.

Kita memang memerlukan smartphones, layar notifikasi dan situs web agar membangun kerangka berpikir kita dan membentuk hubungan interpersonal yang penuh nilai  berharga, bukan malah bersifat impulsif. Waktu setiap orang begitu bernilai. Dan kita harus melindunginya dengan ketegasan yang sama sebagaimana kita melindungi privasi serta hak digital lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun