Mohon tunggu...
Minke
Minke Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis

Manusia Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dunia Filsafat

17 Januari 2021   22:33 Diperbarui: 17 Januari 2021   22:41 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di dalam kelas seorang murid berdiri dan diminta untuk membaca sebuah puisi oleh gurunya. Siswa tersebut terlihat santai dan perlahan membaca nya, seketika semua siswa dikelas terdiam dan mendengarkan.

Jika allah menanggung rizqi maka mengapa engkau khawatir?

Jika ganti dari allah itu benar maka mengapa engkau bakhil?

Jika surga benar adanya maka mengapa engkau bersantai?

Jika neraka itu benar adanya mengapa engkau bermaksiat?

Jika pertanyaan munkar dan nakir benar adanya mengapa engkau senang dengan kehidupan dunia?

Jika hisab itu benar, mengapa engkau banyak mengumpulan harta bukannya mengumpulkan amal?

Jika segala sesuatu sudah ditakdirkan oleh allah, mengapa engkau takut?

Selepas  membaca, sang murid mendapatkan tepuk tangan dari teman-temannya. Di dalam kelas pak ahmad saat itu mengajar meminta kepada muridnya untuk menafsirkan puisi yang baru saja dibaca oleh ainun.

" ayo siapa yang bisa menafsirkan puisi yang baru saja dibacakan oleh ainun? " tanya pak ahmad kepada muridnya.

Semua murid diam tidak ada yang menjawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun