Matriks ini membantu guru merancang pembelajaran yang selaras dengan nilai cinta sekaligus mendalam secara intelektual.
Penutup
Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dan pembelajaran mendalam (deep learning) adalah dua konsep yang saling menguatkan. KBC menghadirkan nilai kasih sayang, empati, dan kepedulian, sementara deep learning menghadirkan strategi pembelajaran yang kontekstual, reflektif, dan aplikatif.
Implementasi keduanya membutuhkan komitmen guru untuk berinovasi dan memberi keteladanan. Sementara itu, asesmen harus dilakukan secara holistik: menilai pengetahuan, sikap, keterampilan, dan refleksi. KBC memberi roh/jiwa kasih sayang dalam pendidikan. Sedangkan Deep Learning memberi cara/metode agar siswa belajar dengan makna mendalam. Integrasi keduanya menghasilkan pembelajaran yang cerdas, berkarakter dan humanis.
Jika pendidikan dijalankan dengan cinta dan mendalam, maka sekolah bukan hanya menjadi tempat mencetak murid cerdas, tetapi juga manusia yang berkarakter, berempati, dan mampu berkontribusi positif bagi kehidupan. Inilah wujud pendidikan yang memanusiakan manusia---sebuah pendidikan yang lahir dari cinta, dijalani dengan cinta, dan bermuara pada cinta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI