Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Membangun Chemistry dalam Tim Kerja

8 November 2022   20:12 Diperbarui: 10 November 2022   08:45 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tim kerja| Dok. SHUTTERSTOCK/BRAIN2HANDS via Kompas.com

Tim kerja yang tidak ada chemistry di dalamnya biasanya bekerja hanya atas tuntutan dari pimpinan, sama-sama kerja bukan bekerja sama, kerja masing-masing, tanpa saling mengganggu, tidak ada yang berani atau mau memberikan saran, masukan, atau kritik karena dikhawatirkan takut menyebabkan pihak lain tersinggung. 

Prinsipnya selesaikan saja tugas dan urusan masing-masing tidak perlu ikut campur urusan orang lain.

Membangun chemistry sebenarnya hal yang gampang-gampang susah. Diperlukan "frekuensi" yang sama antarpersonil yang ada dalam tim tersebut. Diperlukan keinginan untuk sama-sama berbaur dan menyatukan emosi positif antara yang satu dengan yang lainnya. Diperlukan stimulus dan respon yang membuat nyaman bagi semuanya. 

Orang yang memiliki karakter supel, pandai berkomunikasi, memiliki inisiatif, dan percaya diri biasanya lebih cepat membangun chemistry dibandingkan dengan orang yang cenderung kaku, pasif, menunggu inisiatif pihak lain untuk berkomunikasi, dan lebih diri lebih penting atau merasa harus lebih dipentingkan oleh pihak lain.

Oleh karena chemistry adalah hal yang sangat penting dalam sebuah tim, apalagi tim yang baru yang beranggotakan orang-orang baru, maka sebuah lembaga biasanya melakukan orientasi dan pembauran melalui acara yang membangun kebersamaan (capacity building) seperti dalam bentuk dinamika kelompok, game, out bond, atau bentuk kegiatan lainnya.

Untuk membangun chemistry antara orang yang baru bergabung dalam satu tim, minimal diawali dengan saling memperkenalkan diri, saling mengeksplorasi informasi terkait hobi, warna kesukaan, film kesukaan, musik kesukaan, kebiasaan mengisi waktu luang, dan sebagainya.

Melalui game yang ringan dan menyenangkan, mereka saling menyampaikan informasi dari teman-teman dalam satu tim. Saling memberikan apresiasi dan saling memberikan hadiah ringan bisa menjadi sarana untuk membangun dan menguatkan chemistry antaranggota tim.

Dalam sebuah organisasi, biasanya chemistry juga akan terbentuk secara alamiah seiring waktu melalui hubungan pertemanan, komunikasi, kesamaan hobi, dan kesamaan visi. Orang yang diangkat pada tahun atau angkatan yang sama pada sebuah lembaga belum tentu pada perkembangannya memiliki chemistry yang sama. 

Pada perkembangannya, mereka akan saling menjajagi karakter, kebiasaan, visi, dan hobi masing-masing. Atau mungkin juga yang cenderung menutup diri atau introvert. Dia lebih senang bekerja sendiri daripada bekerja dalam tim.

Orang yang sudah saling memiliki chemistry cenderung akan saling ketergantungan. Mereka akan merasa kehilangan jika temannya tidak aktif dalam tim atau tidak lagi bersama dalam satu tim. 

Mereka akan saling mencari dan menanyakan keberadaan masing-masing. Awalnya, mungkin mereka ada dalam satu tim karena pragmatisme atau atas kepentingan pekerjaan saja, tetapi seiring dengan waktu, mereka menemukan kecocokan dan saling mengenal karakter masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun