Menulis Membantu Memulihkan Emosi
Menulis bisa menjadi sarana untuk mengekspresikan emosi melalui kata-kata sehingga bisa membantu proses penyembuhan. Menulis bisa menjadi salah satu cara mengatur dan mengurangi stres. Pasalnya, stres bisa merusak kesehatan fisik, mental, dan emosional seseorang.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh Advances In Psychiatric Treatment, menulis selama 15-20 menit setiap 3-5 hari dalam 4 bulan bisa menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi hati. Â
Menulis tentang pengalaman dan cerita yang membuat stres akan membantu Anda mengelola stres dengan cara yang sehat. Menulis bisa menjadi kebiasaan meditasi sebelum tidur yang membantu melepas dan menghilangkan stress.
Mengasah Memori
Menulis dapat mengasah kemampuan mengingat (memori) dalam otak. Menulis adalah buah dari proses kognitif. Menulis bisa menjadi sarana meningkatkan kemampuan berpikir, mulai dari kemampuan berpikir tingkat  rendah (LOTS/Lower Order Thinking Skills) seperti mengetahui, memahami, dan menerapkan, hingga kemampuan berpikir tinggal tinggi (HOTS/Higher Order Thinking Skills) seperti menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Beragam jenis kemampuan berpikir tersebut bisa diekspresikan melalui kegiatan menulis.Â
Menulis bisa mengantisipasi kepikunan karena otak terus digunakan untuk berpikir. Menulis di buku, blog, atau media sosial dapat memperpanjang ingatan kita dan membantu mengingatkan kita disaat kita lupa.
Membuat Anda Lebih Terorganisir
Menulis melatih untuk melakukan suatu hal dengan lebih teroganisir. Misalnya, saat menulis artikel, makalah, atau laporan penelitian, Anda akan melakukannya secara sistematis, mulai dari bagian pendahuluan, isi/hasil penelitian/pembahasan, hingga penutup/ kesimpulan/saran/rekomendasi.Â
Saat menulis sebuah cerita, Anda akan menuliskannya dengan detil mulai dari awal hingga akhir sehingga menjadi sebuah cerita yang menarik.Â
Saat menulis sebuah prosedur melakukan pekerjaan tertentu, Anda akan menuliskannya dengan sistematis dan hati-hati mulai dari langkah pertama sampai dengan langkah terakhir. Jangan sampai ada langkah yang terlewat.