Sabtu, 24 Juli 2021 saya berkesempatan menjadi narasumber webinar atau talk show yang diselenggarakan oleh Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Pusat dengan tema "Guru Penulis, Guru Pencerah". Pada acara tersebut saya menyampaikan materi seputar kepenulisan.
Intinya, saya menyemangati, memotivasi, dan mendorong guru-guru PAUD dari seluruh Indonesia untuk menulis. Beberapa manfaat yang didapatkan dari menulis, seperti; (1) menunjang pelaksanaan tugas, (2) mengembangkan profesi, (3) bentuk eksistensi dan prestasi diri, dan (4) sumber penghasilan tambahan.
Menulis adalah sarana untuk mencurahkan perasaan, menuangkan gagasan, dan menyebarkan pemikiran. Sebuah karya tulis merupakan jejak sejarah, tanda bahwa seorang manusia pernah lahir, berkarya, dan memberikan manfaat bagi orang lain.Â
Descartes, seorang filosof dari Perancis pernah mengatakan bahwa "Aku Berpikir maka aku ada." Dalam konteks kepenulisan, kalimat tersebut bisa dimodifikasi menjadi "Aku menulis maka aku ada."Â
Kalimat tersebut memberikan pesan jika menulis bisa menjadi salah satu sarana eksistensi bagi seseorang. Menulis bisa menjadi media untuk memberikan kebermanfaatan bagi sesama.
Sesuai dengan tupoksinya, seorang guru PAUD tentunya lebih banyak bergelut dalam pendidikan anak usia dini.Â
Oleh karena itu, tulisan-tulisan yang dibuatnya sebaiknya yang membahas tentang anak usia dini, pengembangan profesi guru PAUD, strategi pembelajaran PAUD, bahan ajar dan media ajar PAUD, dan penilaian hasil belajar PAUD.Â
Walau demikian, guru PAUD bisa saja menulis di luar profesinya sebagai guru PAUD, karena sebagai pribadi, tentunya yang bersangkutan memiliki minat atau passion-nya sendiri.Â
Misalnya seorang guru PAUD memiliki minat menulis jenis fiksi seperti dongeng, pantun, puisi, atau cerpen. Jenis tulisan itu pun bisa dijadikan sebagai salah satu sumber belajar bagi anak didiknya.
Guru PAUD pun menurut saya bisa menulis tulisan tentang parenting bagi orang tua, karena anak usia dini sangat erat dengan pengasuhan orang tua. Banyak orang tua yang memerlukan panduan bagaimana cara mendidik anak di rumah karena rumah atau keluarga merupakan institusi pendidikan pertama dan utama bagi anak.Â