Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Perlunya Mengubah Cara Pandang Pedagang di Lokasi Wisata terhadap Wisatawan

5 Juni 2021   23:24 Diperbarui: 8 Juni 2021   13:30 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apapun alasannya, menjual barang dan jasa dengan harga yang tidak wajar, apalagi di lokasi wisata rakyat dalam artian tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh berbagai lapisan masyarakat hanya akan menjadi "bunuh diri" ekonomi bagi sang pedagang.

Kecuali, jika memang tempatnya sejak dari awal sudah diperuntukkan bagi kalangan the have seperti caf atau resto mewah, maka bisa saja menjual dengan harga yang relatif mahal. 

Wisatawan yang uangnya pas-pasan jangan berani masuk ke tempat yang dari sisi tampilan tempatnya diduga sudah menetapkan harga mahal untuk layanan barang dan jasanya.

Pembeli yang Kritis

Walau mungkin terkesan agak mempemalukan diri sendiri, tetapi demi "keselamatan isi dompet", alangkah baiknya jika wisatawan bertanya kepada pedagang terkait harga pelayanan barang dan jasa, karena menurut saya hal tersebut sebagai bentuk antisipasi daripada menanggung malu atau terkejut dengan harga yang harus dibayar. 

Jika sekiranya setuju dengan harganya silakan lanjutkan, tetapi sekiranya keberatan dengan harganya, maka dia bisa mempertimbangkan untuk batal membelinya.

Walau ada tempat wisata tertentu yang melarang membawa makanan dan minuman dari rumah, tapi masih cukup banyak tempat wisata yang membolehkan membawa makanan dan minuman dari rumah. 

Bahkan para wisatawan sengaja datang ke sebuah tempat wisata dengan tujuan untuk botram atau makan-makan. Mereka membawa makanan, minuman, dan alas tempat makan dari rumah masing-masing.

Penyeragaman harga layanan barang dan jasa di tempat wisata disamping akan meminimalisasi persaingan usaha yang tidak sehat antarpedagang, juga akan memberikan kepastian terhadap para calon pembeli. 

Alangkah baiknya setiap pedagang memasang daftar menu disertai harganya di depan warung atau tokonya sehingga calon pembelai atau wisatawan tidak perlu harus bertanya tentang masalah harga.

Untuk mendongrak peningkatan ekonomi, maka tempat wisata baru banyak bermunculan. Badan Usaha Milik Desa (BUMD) dan Karang Taruna Desa pun ada yang menjadi pengelola tempat wisata yang baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun