Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

(Mungkin) Karena Saya Banyak Menulis, Saya Dipanggil "Profesor"

13 Februari 2021   21:26 Diperbarui: 13 Februari 2021   21:37 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mau dianggap ringan atau berat, yang penting bagi saya adalah tulisan-tulisan tersebut bisa bermanfaat bagi orang lain. Saya yakin, setiap tulisan akan menemui pembacanya. Saya menulis di blog, insya Allah akan banyak dibaca oleh para pembaca blog. 

Kalau saya cek di google, tulisan-tulisan saya di blog sudah banyak dikutip mulai dari level mahasiswa, dosen, guru, kepala sekolah, pengawas, bahkan selevel guru besar beneran (profesor) pada karya tulis mereka, mulai dari makalah, skripsi, tesis, hingga artikel di jurnal.

Kadang tulisan-tulisan saya juga di-repost di lama atau blog milik perguruan tinggi,  sekolah, organisasi profesi guru, atau organisasi lainnya. Hal tersebut tentunya menjadi kebanggaan dan kebahagiaan bagi saya. Karya tulis yang sederhana tersebut bisa menjadi referensi, melengkapi karya tulis mereka, dan mengantarkan mereka mencapai sukses.

Tulisan saya di blog Kompasiana sudah dibaca lebih dari 2,3 juta pembaca. Belum lagi yang membaca tulisan-tulisan tersebut melalui FB atau WA. Mungkin jumlahnya bisa lebih dari 2,3 juta pembaca. 

Bagi saya yang masih merasa sebagai penulis yang biasa-biasa saja, jumlah pembaca sebanyak itu menjadi capaian yang luar biasa, karena tidak mudah mencapai jumlah pembaca sebanyak itu di tengah banyaknya bahan bacaan yang bisa dipilih atau diakses oleh para pembaca.

Saya menghargai dan mengapresiasi teman-teman saya yang memanggil "profesor" kepada. Saya dijadikan "guru besar" oleh mereka tanpa harus menulis artikel di jurnal terindeks internasional atau melakukan publikasi hasil penelitian pada forum internasional. 


Walau demikian, tentunya mereka tidak sembarangan melabeli seseorang dengan "gelar" profesor. Saya yakin mereka memiliki pertimbangan tersendiri memanggil saya dengan sebutan seperti itu.

Insya Allah, saya tidak akan kegeeran dengan penghormatan yang mereka sampaikan. Hal tersebut menjadi motivasi bagi saya untuk terus berkarya menghasilkan tulisan-tulisan yang bermanfaat bagi para pembaca. 

Sepanjang saya tidak menghapus tulisan-tulisan saya di blog, tidak dihapus oleh admin blog, atau dihapus dari google, tulisan saya akan menjadi saksi sejarah bahwa saya pernah ada dan berkaya semasa hidup.

Saya memohon maaf kepada para profesor beneran yang tentunya mencapai level tersebut dengan "berdarah-darah". Untuk mencapai level tersebut saat ini sangat sulit. 

Banyak syarat yang harus dipenuhi, sedangkan saya hanya dengan menulis tulisan-tulisan ringan di blog dan menulis buku, ada yang memanggil "profesor". Semoga tidak diadukan ya oleh persatuan guru besar di Indonesia. Hehe...

Oleh: IDRIS APANDI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun