Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Karakteristik Soal AKM

23 Januari 2021   01:55 Diperbarui: 23 Januari 2021   02:10 3621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Soal PG meminta siswa untuk menjawab satu pilihan jawaban yang paling tepat. Soal PG Kompleks membolehkan siswa untuk menjawab lebih dari satu jawaban, soal menjodohkan meminta siswa menjawab dengan cara menjodohkan (menyesuaikan) antara pilihan jawaban yang berada di kolom sebelah kanan dengan soal yang berada di kolom sebelah kiri.

Soal isian/jawaban singkat meminta siswa untuk menjawabnya dengan singkat, padat dan jelas. Misalnya  berupa waktu (hari, tanggal, bulan, atau tahun), nama tempat, nama peristiwa, nama tokoh, nama benda, nama warna, ciri tertentu, dan sebagainya. 

Soal uraian/essai meminta siswa untuk menjawab dengan uraian cukup panjang dan jelas, tetapi tidak bertele-tele. Walaupun siswa diberikan kebebasan dalam menjawab soal essai, tapi diupayakan logis dan rasional disertai dengan argumen, data, dan fakta pendukung.

Stimulus

Soal AKM adalah soal yang bertujuan mengukur kemampuan literasi (membaca) dan numerasi (matematika) siswa. Soal tersebut berorientasi untuk membangun kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) dan membangun keterampilan berpikir kritis-analitis siswa. 

Oleh karena itu, pada soal AKM disertai dengan stimulus atau rangsangan sebelum siswa mengerjakan soal. Bentuknya bisa berupa teks fiksi (cerpen, puisi, dan pantun), berita/informasi, deskripsi kasus, gambar, grafik, tabel, dan sebagainya.

Stimulus tersebut nantinya akan menjadi sumber atau referensi yang dikaitkan dengan soal-soal yang harus dijawab oleh siswa. Tidak setiap jawaban dari pertanyaan tersebut khususnya untuk soal HOTS bisa ditemukan pada stimulus, tetapi data dan informasi yang terdapat pada stimulus perlu dianalisis sehingga siswa dapat menyusun jawabannya sendiri dengan memanfaatkan data-data yang pada stimulus. 

Misalnya siswa diminta untuk membandingkan antara 2 objek atau lebih, menemukan persamaan atau perbedaan dari sebuah benda, menganalisis sebuah peristiwa, hingga mengevaluasi dan menyimpulkan inti dari sebuah teks yang dibacanya.

Misalnya guru menyajikan sebuah grafik perkembangan kasus Covid-19 di sebuah daerah dalam kurun waktu tertentu (stimulus). Berdasarkan grafik tersebut, guru bisa membuat beragam soal yang relevan. 

Di sini memang diperlukan kepiawaian dan kemampuan guru untuk menyusun soal HOTS yang baik. Hal tersebut memang tidak mudah. Perlu latihan secara terus menerus dan guru perlu menambah wawasan tentang cara menyusun soal yang sesuai dengan kaidah penulisan soal yang baik.

Guru harus bisa membuat atau mencari stimulus yang relevan dengan soal yang akan ditanyakan atau kemampuan yang akan diukur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun