Perayaan idulfitri walau dalam situasi dan kondisi prihatin seperti saat ini, semoga tidak mengurangi esensinya yaitu kembali fitrah atau kembali kepada kesucian setelah sebulan lamanya berpuasa. Idulfitri saat ini penuh dengan keprihatinan. Oleh karena itu, tidak perlu dirayakan secara berlebihan. Budaya pamer baju baru yang diakui atau tidak ikut mewarnai perayaan idulfitri perlu ditekan untuk menjaga perasaan warga lain yang kurang beruntung.
Sebaliknya, idulfitri perlu dirayakan dengan penuh kesederhanaan dan kebersahajaan. Tidak perlu banyak keluar rumah. Kalau pun ingin bersilaturahim sebaiknya menggunakan smartphone atau mengonfirmasi dulu, apakah orang yang hendak didatangi siap menerima atau tidak agar tidak terjadi miskomunikasi.
Pelaksanaan salat idul fitri di masjid dengan jumlah jemaah yang dibatasi karena terkait protokol kesehatan Covid-19 atau melaksanakannya di rumah bukan menjadi halangan untuk mengalunkan takbir tanda kemenangan mengagungkan kebesaran Allah SWT. Momentum idulfitri saat ini harus menjadi momentum umat Islam kembali ke "titik nol", juga untuk semakin meningkatkan solidaritas dan kesetiakawanan sosial antarwarga masyarakat, karena kondisi saat ini banyak warga yang terdampak pandemi Covid-19, khususnya yang terdampak secara ekonomi, seperti dirumahkan, di PHK, dan kehilangan penghasilan. Wallaahu a'lam.