Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru dan Siswa yang Merdeka dan Dimerdekakan

12 Desember 2019   07:33 Diperbarui: 12 Desember 2019   13:17 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(KOMPAS.com/Dok. Tanoto Foundation)

Sekarang guru sudah dimerdekakan oleh Mas Menteri untuk kreatif menyusun RPP yang sederhana, tetapi efektif dan efisien. Guru telah dibebaskan dari beban administratif yang selama ini dikeluhkan.

Setidaknya guru dapat sedikit bernafas lega. Tinggal bagaimana guru tersebut memanfaatkan kemerdekaan yang didapatkan tersebut dengan sebaik-baiknya untuk dirasakan manfaatnya sebesar-besarnya oleh siswa.

Guru yang merdeka bagi saya adalah guru yang menjadi dirinya sendiri, karena setiap guru memiliki cara dan strategi yang beragam dalam menyampaikan materi pelajaran.

Bagi saya, sebuah pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran dimana gurunya nyaman mengajar dan para siswanya nyaman belajar, sehingga belajar tidak terasa membosankan walau waktunya cukup lama, bahkan siswa tidak mau beranjak dari kelasnya karena terpukau oleh cara guru saat menyampaikan materi pelajaran.

Intinya, guru yang baik dalam proses pembelajaran adalah guru yang cara menyampaikan materinya ngeunaheun (baca = enak, menyenangkan) di mata para siswanya. Bagaimana caranya? Sepenuhnya diserahkan kepada guru.

Menurut saya, kemerdekaan guru dalam menyusun RPP perlu juga diikuti oleh perubahan dalam instrumen yang lainnya, seperti instrumen supervisi, instrumen Penilaian Kinerja Guru (PKG), instrumen Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP), dan akreditasi, karena kalau berbagai instrumen tersebut tidak diubah, maka tetap saja guru dibebani dengan tagihan berbagai beban administratif sebagai bukti fisik.

Pada pelatihan kurikulum pun, porsi jam penyusun RPP jangan terlalu lama, cukup dua sampai tiga jam saja, dan yang perlu lebih banyak di bahas adalah diskusi, praktik, dan best practice bagaimana cara membangun suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun