Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Meneladani Sifat Rasul dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional

9 November 2019   21:42 Diperbarui: 11 November 2019   21:35 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock/Mainlake

Menyadari hal tersebut, Kemendikbud telah melakukan berbagai upaya untuk menumbuhkan karakter kepada para peserta didik, di antaranya melalui Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Ada 5 (lima) nilai utama yang ditumbuhkan seperti: (1) religius, (2) nasionalis, (3) integritas, (4) mandiri, dan (5) gotong royong.

Kelima nilai tersebut dapat dikembangkan menjadi nilai-nilai lainnya sesuai dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi sekolah. PPK dilakukan melalui kegiatan pembiasaan, diintegrasikan ke dalam pembelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.

Nadiem telah banyak mendengar berbagai saran dan harapan terkait pembangunan pendidikan dari berbagai pihak, khususnya dari kalangan praktisi dan pemerhati pendidikan.

Walaupun beragam, tetapi pada intinya harapannya sama, yaitu sang menteri dapat meningkatkan mutu pendidikan nasional yang dinilai oleh banyak pihak masih jauh dari harapan.

Sejumlah masalah yang saat ini mendesak untuk ditata dan ditingkatkan seperti kurikulum pendidikan yang relevan dengan link and match (keterkaitan dan kesepadanan) agar menghasilkan yang berkualitas dan siap kerja (termasuk siap menciptakan lapangan kerja sendiri), peningkatan mutu guru, peningkatan mutu sarana dan prasarana, dan pemerataan akses dan mutu pendidikan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Dalam konteks sebagai pemimpin, menurut saya, keteladanan dari sifat-sifat Rasulullah SAW dapat menjadi inspirasi sekaligus semangat bagi Nadiem dalam memimpin Kemendikbud.

Antara lain, Beliau melaksanakan tugas dengan benar dan jujur, karena jabatan pada dasarnya adalah amanah yang harus diemban dengan baik sehingga layak untuk dipercaya. Untuk mengemban amanah tersebut tentunya diperlukan wawasan dan kemampuan yang mumpuni.

Oleh karena itu, Beliau pada pascapelantikan sebagai Mendikbud menyatakan bahwa masih akan banyak belajar dari berbagai sumber agar dapat melaksanakan tugas dengan baik, dan dapat menyampaikan berbagai kebijakannya dengan jelas, bijak, dan tegas sehingga bisa laksanakan dengan baik oleh jajaran di bawahnya.

Dulu, awal-awal Nabi Muhammad SAW berdakwah menyebarkan agama Islam diwarnai oleh tentangan dan keraguan terhadapnya. Namun seiring berjalannya waktu, Beliau bisa menunjukkan kepemimpinannya dan mewujudkan visi kerasulannya untuk menyempurnakan akhlak manusia hingga bisa menerbitkan Piagam Madinah untuk menciptakan masyarakat yang tertib, beradab, dan berakhlak mulia.

Nadiem pun saya kira demikian. Di masa jabatannya yang belum 100 hari ini muncul berbagai keraguan terhadap kemampuannya dalam memimpin Kemendikbud. Dia menjadikan keraguan itu sebagai energi untuk membuktikan kapasitas dan kapabilitasnya sebagai seorang pemimpin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun