Hipnotis HOTS di SMPN 1 Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya

HIPNOTIS HOTS DI SMPN 1 SUKARAJA KAB. TASIKMALAYA

Oleh:

IDRIS APANDI

(WI LPMP Jabar, Penulis Buku Strategi Pembelajaran Aktif Abad 21 dan HOTS)

Dalam rangka menyikapi dinamika implementasi kurikulum 2013 dan meningkatkan mutu guru, SMPN 1 Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya menyelenggarakan workshop penyusunan rencana pembelajaran dan soal-soal yang berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) pada tanggal 12-13 Oktober 2019 bertempat di salah satu ruang kelas SMPN 1 Sukaraja. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 40 orang guru SMPN 1 Sukaraja.

Dalam sambutannya, kepala SMPN 1 Sukaraja Hj. Dida Nurhayati, S.Pd., M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak lepas dari program peningkatan mutu sekolah dalam rangka mencapai 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP), khususnya pada Standar Proses, karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah model atau sekolah binaan yang telah mengimplementasikan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sejak tahun 2017 hingga saat ini. 

Sekolah ini termasuk yang beruntung karena mendapatkan pendampingan implementasi SPMI oleh LPMP Jawa Barat dan Fasilitator Daerah SPMI/ Pengawas Pembina.

Beliau mengapresiasi guru-guru yang hadir dan bersemangat pada kegiatan tersebut sekaligus memotivasi agar untuk mengikuti kegiatan workshop dengan sebaik-sebaiknya, karena hasil dari kegiatan tersebut diharapkan berdampak terhadap peningkatan kualitas pembelajaran.

Acara ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kab. Tasikmalaya Drs. Dedi Abdullah dan didampingi oleh pengawas pembina Drs. H. Pipin Dasripin, M.Pd. yang juga memberikan penguatan terkait pentingnya peningkatan mutu guru. Adapun narasumbernya adalah Idris Apandi, M.Pd., Widyaiswara Ahli Madya Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Barat yang juga penulis Buku Strategi Pembelajaran Aktif Abad 21 dan HOTS.

Materi hari pertama berupa keterampilan abad 21 dalam pembelajaran yang dikenal dengan 4C, yaitu: (1) Communication (komunikasi), (2) Collaboration (kolaborasi), (3) critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), dan (4) Creative and Innovative (kreatif dan inovatif), pengenalan konsep HOTS, dan penyusun desain pembelajaran (RPP) berbasis HOTS. Sedangkan materi hari kedua yaitu konsep penilaian HOTS dan penyusunan soal-soal HOTS. 

Walau demikian, para peserta tetap berlatih menulis soal mulai dari level C-1, C-2, dan C-3 (LOTS) hingga C-4, C-5, dan C-6 (HOTS) agar mereka bisa memahami dan membedakan dan membuatnya dari level terendah sampai level tertinggi, karena tentunya soal-soal yang digunakan dalam sebuah test disesuaikan dengan Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dimana ada IPK-nya yang termasuk ranah LOTS dan ada yang HOTS.