Mohon tunggu...
Idna Nawfa
Idna Nawfa Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pebisnis dan Sastrawan

"Gagal, Ulangi; Salah, Perbaiki; Berhenti, Mati".

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Masuk 10 Besar Ekonomi Dunia? Mungkinkah?

15 Agustus 2019   01:34 Diperbarui: 15 Agustus 2019   01:48 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Infrastruktur disini, bukan hanya secara bentuk fisik. Tapi infrastfutur yang bisa membangun manusia agar hidup bersama efisiensi global. Infrastruktur Digital tepatnya. 

Ketiga, adalah meningkatkan iklim investasi. Saat ini peranan investasi dalam perekonomian Indonesia cukup besar. Pada tahun 2017 saja kontribusi investasi terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 31,87 persen.

Strategi keempat adalah mendorong peningkatan ilmu pengetahuan (iptek) dan Inovasi untuk menciptakan produktivitas kegiatan perekonomian. Untuk menunjang hal ini maka mau tidak mau harus ada peningkatkan investasi di bidang Research and Development (R&D) baik dari pemerintah maupun swasta. Bagaimana tidak, di Indonesia anggaran di sektor ini masih di bawah 1 persen. Jauh dengan negara-negara lain. Miris. 

Strategi kelima adalah meningkatkan pembangunan industri dimana industrialisasi ke depan harus memanfaatkan sumber daya alam (SDA) agar nilai tambahnya dapat digunakan untuk kepentingan rakyat. Selama ini kita masih miskin ide untuk bisa memberikan nilai tambah pada SDA kita. Kita masih mengandalkan bahan mentah untuk di ekspor (komoditas). Padahal, kalo kita bisa mengelola dan mampu memberi nilai tambah, maka secara otomatis akan meningkatkan nilai jual dari suatu barang tersebut. Selain itu sebaran wilayah industri juga harus merata. Agar tidak terpusat pada satu wilayah tertentu. Dampaknya, bukan hanya pertumbuhan, tapi distribusi keadilan pun ikut tercapai jika hal ini bisa direalisasikan. 

 ****
Terakhir, saya mengutip statment dari Guru Besar saya bernama Bapak Elga Aris Prasetyo. Beliau adalah CEO Perusahaan workshop 3 in 1 yang bergerak di bidang elektronika. beliau juga menjabat sebagai Ketua SSN (Serikat Saudagar Nusantara)  Karisedanan Kediri yang sekarang telah di takdirkan oleh sang Maha Cinta untuk dapat menghidupkan "Ruh" kesadaran untuk peduli terhadap ekonomi dan pentingnya berbisnis di negri ini melalui IAIN Tulungagung. Beliau mengatakan "Jangan bangga di 15 Besar Dunia dari sisi BESARAN. Tapi, Peringkat 120 Dunia dr sisi SEBARAN".

Ini penting, bahwa proporsi BESARAN dan SEBARAN harus merata dan seimbang. 

Beliau melanjutkan "Ukuran Negara Maju bukan diukur dari besaran saja. Tapi, juga Sebaran. Harus diatas 7000 USD pendapatan Perkapitanya. Kalau pertumbuhan Ekonomi hanya 5%. Mustahil bisa jadi Negara Maju di 2030. Harus diatas 10% baru bisa jadi Negara Maju".

 "Ini baru namanya Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Jangan sampai Ketimpangan yg kaya dan yang miskin melebar."

 "BERDAYA DI NEGRI SENDIRI". 

 #ekonomi #ekonomiindonesia #revolusiindustri4 #enterpreneur #bisnis #saudagar #berdikari #kesejahteraan #ekonomiglobal #disrupsi #shifting

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun