Mohon tunggu...
Mas Idi
Mas Idi Mohon Tunggu... Pengelantur

Pencinta Mitologi, Mistisme, hingga demonology, menulis hanya sekedar hiburan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pelarian Diri dari Genre Isekai

22 Juli 2025   22:17 Diperbarui: 23 Juli 2025   10:49 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar (https://www.oed.com/dictionary/isekai_n)

Tidak semua protagonis Isekai langsung dikagumi di dunia barunya. Banyak dari mereka masih membawa beban dari kehidupan masa lalunya, mereka mungkin merasa kecewa, hancur, penakut, atau kehilangan arah moralnya. Cerita Isekai ini sering berfungsi sebagai tombol reset secara spiritual atau emosional, memungkinkan individu-individu ini untuk menghadapi diri mereka sendiri dalam sebuah dunia yang baru.

Melalui pertempuran, hubungan, kegagalan, dan kemenangan, mereka mulai berubah. Mereka merungkan siapa mereka dulu, siapa yang sedang mereka jadikan atau inginkan, dan apa yang mereka inginkan dari sebuah hidup. Dalam hal ini, dunia baru menjadi lebih dari sekedar sebuah latar belakang, ia menjadi cermin dan tempa, membentuk mereka menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya.

Tempa penebusan (Redemption) dan pertumbuhan pribadi ini sangatlah kuat bagi penonton yang pernah mengalami penyesalan, keraguan diri, atau sebuah perasaan seakan-akan terjebak. Isekai mengingatkan mereka bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk menjadi seseorang yang baru. 

~

Sekilas, Isekai mungkin terlihat seperti genre biasa yang dipenuhi dengan pertarungan pedang, sihir, makhluk mitos, dan petualngan epik. Mudah untuk melihatnya sebagai hiburan, fantasi portal di mana pahlawan bangkit, villain jatuh, dan segalanya serasa sangat luar biasa. Namun, Isekai bukan hanya sebatas aksi atau petualangan, hal ini akan mengabaikan inti dari genre ini. Inti yang diturunkan dari genre aslinya fantasi. 

Isekai adalah cerminan kondisi manusia

Di balik permukaan fantasinya, terdapat sebuah eksplorasi yang tenang dan jujur mengeani pikiran dan hati manusia. Cerita Isekai berbicara kepada orang-orang yang merasa tak terlihat dalam kehidupan sehari-hari mereka, yang membawa sebuah penyesalan yang tak bisa diperbaiki, yang mengininkan kesempatan untuk memulai dari awal. Cerita-cerita ini, memberi suara pada mereka yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Pesona Isekai bukan hanya karena menawarkan sebuah dunia baru, tetapi karena memungkinkan kita membayangkan siapa kita bila kita hidup di dunia yang di mana aturan dunia asli tidak ada lagi. Apa yang akan kamu lakukan jika bisa memulai lagi? Siapa kamu jika kamu tidak takut? Bagaimana jika, di dunia lain, hal-hal yang membuatmu berbeda justru menjadi hal yang membuatmu istimewa dan dikagumi?

Dengan cara ini, Isekai menjadi lebih dari sekedar fantasi. Isekai menjadi semacam terapi emosional, tempat yang aman, untuk memproses sebuah kegagalan, trauma, atau kesepian dan membayangkan penyembuhan melalui transformasi.

Kamu tidak sendirian. Kamu bisa tumbuh. Kamu masih bisa berubah. 

Jadi, ketika kita meonton karakter yang dilahirkan kembali sebagai pahlawan atau membangun kembali hidupnya di dunia lain, kita tidak hanya menonton sebuah cerita. Kita berbagi dalam sebuah kebenaran, rasa, emosional yang sama dan secara universal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun