Dunia digital yang sangat maju pesat mengakibatkan seseorang lebih sering mengekspresikan emosi nya melalui media sosial. Berkomunikasi melalui media sosial sejatinya adalah suatu hal yang cukup biasa, bersendau gurau pun cukup sering dilakukan di media sosial. Dalam berkomunikasi di media sosial, terkadang senda gurau menjadi hal yang dapat menambah konektivitas dan hubungan yang dijalin oleh pelaku media sosial tersebut.Â
Semakin derasnya alur digital dalam hal media komunikasi, terbentuklah suatu budaya popular yaitu "dark Jokes" . sebelum memulai Bahasan, alangkah baiknya mengerti dahulu ap aitu "dark jokes". Menurut fraud dalam sudjatmiko, "dark jokes" adalah gaya komedi yang menonjolakn pokok bahasan yang umumnya dinaggap tabu, khusunya pokok bahasan yang biasanya dianggap serius atau menyakitkan untuk dibahas. Memahami dark jokes dan coba untuk menginterpretasikannya adalah hal yang cukup sulit dan tricky. di Indonesia sendiri sudah budaya dark jokes sesungguhnya bukan hal yang baru, sejak dahulu comedian seperti pandji pragiwaksono, coki pardede, dan tretan muslim serta dani aditya.
Pada zaman lenong, sebenarnya dark jokes sudah mulai digunakan seperti guyonan ini :
"oyy penonton"
"apeeee"
" ada ikan doyan nyelem"
" woy itu muka apa ban dalem"
"yihaaaaaa" sorak penonton bayaran kala itu.
Guyonan seperti itu yang dilakukan dalam lakon sepertinya sudah menjadi hal yang lumrah
Di tahun 2014, pada SUCI 5 Kompas TV, comedian dani Aditya membuka komedi nya dengan materi "Jadi orang cacat itu enak lho, kalau nggak percaya coba aja sendiri."
Pada saat itu komedi yang dibawakan oleh dani Aditya seolah membuat penonton bingung, antara mau tertawa dan tidak, karena mareri yang disamppaikan oleh dani Aditya ini cukup sensitive, tetapi disatu sisi melihat kondisi yang dialami oleh dandi Aditya ini seolah olah berhubungan dengan materi yang disampaikan. Pada fase ini dark jokes di Indonesia masih belum popular.
Pada awal tahun 2020, coki pardede mencuit dark jokes di twitter yang berisikan cuitan terhadap banjir yang dialami Jakarta, sambil menyinggung salah satu hal.
Melihat cuitan coki pardede tersebut membuat beberapa netizen mengaung. Beberapa netizen menganggap bahwa cuitan tersebut menyalahi etika dan moral. Disatu sisi, beberapa netizen justru memaklumi cuitan tersebut hanya dengan candaan semata. Hal itu membuat coki pardede harus berurusan dengan hukum di Indonesia.
Pada maret 2020, comedian pandji pragiwaksono juga sempat menuai amarah netizen, pada video nya yang berjudul kerusuhan mei 98.
Stand up yang dilakukannya menuai kontroversi karena menurut para netizen kejadian 98 sesungguhnya bukan menjadi bahan candaan yang boleh dilakukan oleh pandji pragiwaksono. Masih banyak topik lain yang sekiranya dapat di komedikan.
Sebelum masalah tragedy 98, komedi sekaligus rapper ini juga sempat membuat kegaduhan , Sebagian netizen menggeleng gelengkan kepala. Pada acara pandji pragiwaksono world tour Jakarta, pandji sempat memberikan statement bahwa kucing adalah hewan yang tak ramah dan menjijikan tak sehangat anjing. Hal itu membuat kontroversi, sampai komunitas garda satwa nusantara mengecam statement yang dilontarkan comedian tersebut.
Pada saat itu, pandji pragiwaksono tampaknya tidak menyangka lawakan yang dilontarkan nya menyinggung beberapa pihak. Pada saat itu pria kelahiran 1971 ini akhirnya membuat statement pada laman akun youube nya dengan kalrifikasi nya.
Tak hanya di dunia komika, para politisi juga sebenarnya ikut serta dalam menggunakan dark jokes seperti ini, salah satunya adalah gusdur. Sosok KH abdrahman wahid atau yang dikenal sebagai gusdur sering melontarkan dark jokes nya di sela sela konferensi. Contohnya Ketika abdurahman wahid ini membandingkan tuhan ditiap agama.
" Ketika kita membandingkan tuhan ditiap agama, maka kita dapat memanggil istilah tuhan dalam agama Kristen Bapa, sedangkan Hindu memanggil tuhan dengan sebutan ohm, bagaimana islam? Memanggil tuha saja harusmake toa"
Pada pengantar pidato kenegaraan menyambut HUT 55 Kemerdekaan RI dalam pidato nya di siding Paripurna DPR Agustus 2000. Sebuah acara resmi luar biasa tetapi santai. Ditengah tengah pidato gusdur menyelutuk dengan ceritanya, tentang seorang kondektor yang sekarat.
"ada seorang kondektur bus yang bergelantungan melaju kencang. Ketika busnya melaju kencang, sopir takt ahu kalua kondektur nya terserempet dan tersenggol bus lain. Sang kondektur pun jatuh tersungkur ke tanah dan kepalanya tersungkur ke tanah, dadanya retak dan napasnya sudah seperti hari senin-kamis ( terengap engap).Â
Saat itulah datang seorang asal Betawi yang menolong. Dekat telingan kondektur , seorang berasal dari Betawi tersebut bergumam " bang nyebut, bang nyebut. Orang Betawi bergumam dengan maksud agar kondektur tersebut menyebut Syahdat la ilaha ilaaha sebelum ia meninggal. Tapi karena kondektur bukan orang islam, maka si kondektur tersebut mengucapkan "Blok M- Depo..., Blok M-Depo....". kondektur tersebut mengaitkan ucapan orang Betawi tersebut dengan profesinya".
Berkat guyonan gusdur tersebut, Anggota DPR terpincal pincal mendengarkanya. Tampaknya guyonan yang dilontarkan gusdur ini tak menyinggung beberapa pihakanggota DPR. Beberapa alasan yang menjadi presiden ke 4 itu tak banyak dihina adalah :
- Gusdur sering meledek dirinya sendiri, bahkan komunitasnya. Sangat banyak sekali humor humor yang beliau lontarkan seringkali mengejek dirinya sendiri. Maka dari itu tak aneh jika humor tersebut tidak menimbulkan masalah. Disisi lain, humor tersebut malah membuat terjalinnya hubungan dalam berteman.
- Humor yang dliontarkan gusdur ini menunjukan bahwa kedekatan agama yang ia anuti saat erat, bukan termasuk hal yang fasisme dan kebencian.
- Gusdur paham psikologi massa, ia dapat membedakan cara komunikasi yang ia lakukan ke berbagai komunitas. Seperti jika ia berbicara kepada ibu ibu nadhiyah di desa maupun pada saat pengajian umum. Teknik humor yang disampaikan berbeda.
- Point humor yang dilontarkan gusdur merupakan bentuk oto kritik terhadap golongannya. , otokritik ini sangat penting karena terjalinnya kehidupan yang tidak sombong dan tidak merasa benar.
Humor yang dilontarkan gusdur merupakan hal yang merendahkan keyakinan liyan orang lain, tetapi malah menglorifikasi keyakinan sendiri. Gusdur akan memakai humor humor yang menggelitik tanpa menyinggung antara beberapa pihak.
Penggunaan dark jokes sebenernya sudah dari dulu muncul sebelum media digital menjadi budaya popular di Indonesia, penggunaan dark jokes dapat diterima apabila kita dapat mengiterpretasikannya dengan benar. Tetapi penggunaan humor yang tak pantas dalam konteksnya juga patut diperhatikan. Humor tidak selesai di panggung.Â
Ia membekas pada di kepala penonton atau pendegarnya. Ketika humor yang dilontarkan justru merekonstruksi masa lalu yang kelam, maka hal itu bukan merupakan sebuah humor. Pertikaian di media sosial mengenai sebuah humor menrupakan hal yang sia sia, maka dari itu tidak aka aka nada habisnya, selalu ada perdebatan yang terjadi. Kalian sama sekali untung dalam perdebatan itu, pertikaian itu akan hanya menaiki eksposure dari si pembuat konten tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI