Mohon tunggu...
Idham darmawan
Idham darmawan Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja dan pelajar

sebaik-baiknya manusia ialah manusia yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menonton Sepak Bola Harusnya Menyenangkan Bukan Menakutkan

6 Oktober 2022   18:44 Diperbarui: 6 Oktober 2022   19:21 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menonton Sepak Bola harusnya menyenangkan bukan menakutkan. . . .

            Sepak bola indonesia kembali berduka, ratusan orang kehilangan nyawa dan puluhan orang tua yang sedih karena anak mereka yang harus jadi korban. Siapa yang bisa disalahkan, Panitia pelaksana, Ketua PSSI atau Aparata keamanan? Semua bungkam, semua berdalih seolah itu adalah kecelakan biasa yang biasa dimana banyak ratusan nyawa yang hilang.

Semua orang mulai saling menyalahkan satu dengan yang lainnya, ada yang berasumsi bahwa aparat keamanan yang salah, ada yang berasumsi penonton yang anarkis, dan ada banyak lagi asumsi yang beredar diluar sana.

Terlepas dari semua asumsi yang sedang beredar diluar sana, ada hati orang tua yang hancur dikala anaknya yang menjadi salah satu dari sekian banyakanya korban, entah mau menyalahkan siapa, entah harus mengadu kemana pikir orang tua? Mereka hanya bersedih, mereka hanya bisa menangis.

Dalam benak orang tua sekarang yang ada hanya kesedihan dan bahkan ini akan menjadi sebuah kengerian untuk kedepannya, dimana sepak bola harusnya menjadi tontonan yang menggembirakan ini justru malah menjadi mengerikan.

"Bu . .Pak, Aku pamit menonton petandingan sepakbola di stadion ya", dan orang tua pun mejawab dengan lantang " TIDAK boleh, nanti jika terjadi keributan seperti kejadian kemarin bagaimana "

Dan pada akhirnya ketakutan kedua orang tua tidak terelakkan, karena dengan kejadian seperti ini membuat semua orang tua takut dan enggan memberikan izin untuk anaknya pergi menonton pertandingan sepakbola di stadion.

Andai saja penonton tidak turun kelapangan, andai aparat keamanan yang mengamankan tidak terprovokasi oleh penonton, mungkin tidak akan terjadi hal yang mengerikan seperti kejadian yang baru saja kita semua dengar di media atau portal berita.u

Mari berbenah, menjadi suporter harus bisa berlapang dada jika tim kebanggan kalah. .

Mari berbenah, pihak keamanan yang tidak mudah terprovokasi dan bisa benar-benar menjaga keamanan . .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun