Mohon tunggu...
Idham AbdiNusa
Idham AbdiNusa Mohon Tunggu... -

Jurnalis | Jalan Tengah | Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mencermati Gaya Kampanye Ramadhan Pohan

31 Agustus 2015   18:09 Diperbarui: 31 Agustus 2015   18:09 1472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sempat memprediksi bahwa jagat maya akan memanas seiring dengan ditetapkannya nomor urut kandidat kedua calon, Dzulmi Eldin berpasangan dengan Akhyar Nasution mendapat nomor urut 1, sedangkan Ramadhan Pohan berpasangan Edie Kesuma dengan nomor urut 2.

Setelah mecermati hiruk pikuk pengguna twitter untuk kota Medan, dapat disimpulkan sementara bahwa pengguna sosial media khususnya twitter belum terlalu memberi respons, artinya, dengan cakupan pengguna twitter yang ada di kota Medan belum berbanding lurus dengan jumlah akun pengicau.

Serangan membabi buta Ramadhan Pohan

Entah menyadari atau tidak, aktivitas akun-akun buatan Tim kerja sosial media Ramadhan Pohan terlihat sporadis,  lewat media burung biru, akun-akun dengan slogan-slogan Redi, Medan Bangkit, Ramadhan Pohan Edie dan beberapa akun lain bergerak tak tentu arah, akun-akun yang terkesan resmi ini seperti bermain boomerang, bukan menciptakan trust publik bagi sosok Ramadhan Pohan sendiri, melainkan masuk di wilayah kritik yang bila dibaca ternyata tidak memiliki bobot sama sekali.

Bila publik Kota Medan ingin mencari tahu, Apa yang sudah dilakukan Ramadhan Pohan untuk kota Medan? Bukankah selama ini Ramadhan Pohan bermain di wilayah langit politik nasional? Jika bukan menjadi lingkaran satu cikeas (Demokrat), jika tidak ditampar oleh George Aditjondro, barangkali publik tidak akan mengenal siapa Ramadhan Pohan.

Di sinilah letak pentingnya media sosial, seharusnya akun-akun sporadis ini digunakan untuk membangun trust, meraih simpati publik. Bukan malah habis-habisan membenturkan diri. kritik sana-sini, hadir bak superhero, kemudian meratakan seluruh persoalan dengan menggunakan referensi ala kadar, Jika ingin bertanya jujur, Apa kontribusi Ramadhan Pohan terhadap Medan? pertanyaan inilah seharusnya  dijawab, buka hanya sekedar bermain-main sebagai sosok pengkritik, karena ramadhan pohan sendiri bukan figur familiar di kota Medan.

Ramadhan Pohan, Kejokowi-jokowian yang menggelikan.

Gaya kampanye kejokowi-jokowian yang diusung tim branding ramadhan pohan sesungguhnya kontraproduktif. Seperti menggunakan slogan-slogan Jokowi dalam masa kampanye lalu, misalnya medan hebat. Padahal, dahulu Ramadhan pohan adalah sosok yang kerap mengkritisi jokowi pada masa kampanye Pemilihan presiden.

Inkosistensi Ramadhan Pohan inilah sebaiknya juga menjadi fokus tim sukses Ramdhan Pohan. Jika tidak, maka sangat besar kemungkinan bomerang yang dimainkan tim Ramadhan ini akan berbalik dan menghantam wajah ramadhan pohan sendiri. 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun