Mohon tunggu...
IDA YANTI
IDA YANTI Mohon Tunggu... Perawat - perawat

artikel kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penanganan Bantuan Hidup Dasar pada Pasien Stroke di Masyarakat

11 Maret 2024   23:20 Diperbarui: 12 Maret 2024   00:36 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gb.  Pelaksanaan BHD/dok. pri

Stroke dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia. Mungkin saja stroke dapat berulang atau baru terjadi Stroke merupakan penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor tiga di dunia setelah penyakit jantung dan kanker, baik di negara maju maupun berkembang. Data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2019 menunjukkan stroke sebagai penyebab kematian utama di Indonesia (19,42% dari total kematian). Berdasarkan hasil Riskesdas prevalensi stroke di Indonesia meningkat 56% dari 7 per 1000 penduduk pada tahun 2013, menjadi 10,9 per 1000 penduduk pada tahun 2018.. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi provinsi dengan prevalensi stroke tertinggi kedua di Indonesia dan prevalensinya melebihi angka nasional yakni sebesar 10,3 permil pada tahun 2013. Daerah Kotagede adalah daerah central perdagangan perak di Yogyakarta yang padat penduduk yang banyak dihuni oleh lansia, sehingga mempunyai resiko yang tinggi mengalami penyakit stroke karena  hipertensi maupun diabetus militus.

Stroke adalah tanda-tanda klinis yang terjadi secara cepat atau mendadak berupa defisit fokal (atau global) pada fungsi otak, dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa penyebab yang jelas selain penyebab vaskuler (WHO). Otak adalah organ yang penting bagi manusia untuk mengontrol gerakan dan menyimpan ingatan. Otak juga merupakan sumber pikiran, emosi dan bahasa kita. Otak juga mengontrol banyak fungsi tubuh seperti mengatur sistem pencernaan dan pernapasan.

Agar otak bisa berfungsi dengan baik, organ tersebut memerlukan suplai oksigen yang cukup. Arteri mengantarkan darah yang kaya oksigen ke seluruh bagian otak. Maka, apabila ada sesuatu yang menghalangi aliran darah tersebut, sel-sel di otak akan mulai mati dalam hitungan detik karena tidak ada oksigen yang sampai ke sana. Inilah yang menyebabkan stroke.

Banyak orang yang mengalami henti jantung di rumah, tempat bekerja atau tempat umum tidak tertolong jiwanya karena tidak mendapatkan  Bantuan Hidup Dasar( BHD) dari seseorang. Henti jantung merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia, oleh karena itu kelangsungan hidup tergantung pada adanya Bantuan Hidup Dasar yang segera dari siapapun. Jika dilakukan dalam beberap menit pertama, dapat dua atau tiga kali meningkatkan angka kelangsungan hidup seseorang. Studi oleh American Heart Association (AHA) tahun 2010 melaporkan bahwa orang dewasa yang menerima BHD dengan jenis kompresi saja dari seseorang, lebih bertahan daripada yang tidak menerima RJP jenis apapun. 

Studi lainnya juga memperlihatkan bahwa angka keselamatan dari orang dewasa yang henti jantung dan ditolong oleh seseorang yang bukan tenaga kesehatan Bila seseorang yang mengalami henti napas dan henti jantung tidak ditangani dengan cepat dan tepat, maka otak dan jantung akan mengalami kematian dalm waktu 4-10 menit. Sehingga sangat penting kita memahami cara melakukan Bantuan Hidup Dasar yang tepat

Keterampilan bantuan hidup dasar ini dapat diajarkan kepada siapa saja tidak hanya kepada tenaga kesehatan namun termasuk kepada masyarakat umum. Hal ini dikarenakan setiap orang idealnya memiliki kemampuan  atau bantuan hidup dasar (BHD). Keterampilan BHD menjadi penting karena didalamnya diajarkan mengenai teknik dasar penyelamatan korban dari berbagai kecelakaan atau musibah sehari-hari yang biasa dijumpai (Fajarwati, 2012). 

Oleh karena itu, mengingat pentingnya pengetahuan dan keterampilan penanganan kegawat daruratan yang harus dimiliki oleh kader dan masyarakat masih rendah, maka diperlukan pelatihan penanganan kegawatdaruratan bagi kader dan masyarakat secara berkala, sehingga upaya penyelamatan jiwa bisa dilakukan. Sehingga angka kematian dapat diperkecil, dan harapan hidup meningkat semangat untuk bekerja juga meningkat , roda ekonomi dapat berjalan dengan lancar.

Melihat begitu besar manfaat bagi kelangsungan hidup maka pada hari Ahad tanggal 10 Maret 2024 di Pendopo pedukuhan Sarirejo 1 Singosaren Banguntapan Bantul diadakan sarasehan " PENANGANAN BANTUAN HIDUP DASAR PADA PASIEN STROKE DI MASYARAKAT" yang diikuti oleh penderita  stroke, keluarga, kader , dan masyarakat, yang diselenggarakan oleh  Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta bekerjasama dengan PCM Kotagede. Acara ini dilaksanakan dalam rangka Pengabdian kepada Masyarakat yang diketuai oleh Ida Nurjayanti,S.Kep.Ns.M.kep sebagai ujud kepedulian Dosen UMY untuk membangun masyarakat yang sehat dan bahagia. 

Diawali dengan pemaparan materi Stroke dan Tindakan Bantuan Hidup Dasar( BHD), dilanjutkan dengan peserta sarasehan melakukan praktek BHD dan tanya jawab. Peserta sarasehan antusias untuk mencoba bantuan hidup dasar pada manekin yang disiapkan dan bertanya seputar  penyakit stroke. Diakhir sesi masyarakat merasa perlu untuk diadakan sarasehan  seperti ini  diwaktu yang akan datang karena menambah pengetahuan dan berguna dalam kehidupan sehari hari.

Peserta sarasehan yang datang kurang lebih 32 orang, sebagian besar perempuan, tetapi penderita stroke  yang datang sekitar 10 orang yang  sebagian besar laki laki.   Jadi bagi para lelaki  harus lebih berhati hati dalam mengelola emosi dan tenaga supaya tetap sehat. Dan  para ibu juga harus berusaha membuat keluarga yang bahagia. Keluarga sehat masyarakat sejahtera.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun