Mohon tunggu...
Ida Royani
Ida Royani Mohon Tunggu... -

Menulis itu dakwah bil qolam.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jaringan Buruh Migran Indonesia di Hong Kong Gelar Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM

24 November 2014   12:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:00 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14168107822078582492

Hong Kong - Organisasi-organisasi Buruh Migran Indonesia (BMI) yang tergabung dalam Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) Hong Kong menggelar aksi protes kenaikan harga BBM pada Minggu (26/11/2014) di depan gedung KJRI Causeway Bay - Hong Kong. Aksi protes tolak kenaikan harga BBM yang dimulai pada jam 4 sore diisi dengan orasi dari perwakilan-perwakilan organisasi yang menyerukan agar pemerintah segera menurunkan harga BBM, menurunkan harga kebutuhan pokok di Tanah Air juga menciptakan lapangan pekerjaan yang banyak bukan mengekspor tenaga kerja. Koordinator JBMI, Sringatin, mengatakan mungkin bagi orang-orang yang sudah bisa membeli motor cash, membeli barang-barang  mewah, nongkrong di kafe mahal, makan di restoran tidak akan terkena imbasnya, karena mereka punya pendapatan untuk membeli itu semua. Sayangnya jarang sekali orang-orang yang berduit mau memikirkan nasib rakyat kecil, karena mereka tidak pernah merasakan hidup susah. "Jadilah bangsa yang maju dan kritis serta khawatir saat bangsa kita sudah 'di injak-injak' oleh bangsa asing melalui cara halus yang terbungkus rapi dengan kata pembangunan. Sekali lagi tanyakan dan renungkan, apakah pembangunan untuk rakyat yang berkeadilan atau pembangunan untuk memfasilitasi pemodal?" ungkap Sringatin. Aksi protes kenaikan BBM berlangsung damai, pada pukul 5 sore mereka membubarkan diri. "Jujur, sedikit banyak ya kita BMI di luar negeri terkena imbas kenaikan harga BBM. Biaya kebutuhan dapur jadi bertambah, begitu juga anak-anak juga pada sekolah. Ya mau bagaimana lagi?" tutur Siti, BMI asal Ponorogo yang telah bekerja selama 5 tahun di Hong Kong. (Ida Royani)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun