Mohon tunggu...
Erli Agustina
Erli Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Haloo perkenalkan saya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya, dengan bergabung kompasiana saya ingin berlajar menulis sekaligus berbagi artikel dengan para pembaca dari berbagai kalangan. saya terbuka untuk kritik dan saran agar tulisan-tulisan saya kedepannya dapat lebih baik. Terimakasih sudah membaca profil saya semoga bermanfaat ^.^

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Antara Ibadah dan Inflasi, Memahami Kenaikan Harga di Bulan Ramadan

27 Maret 2024   09:30 Diperbarui: 29 Maret 2024   14:15 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Harga Gula dan Minyak Goreng Melonjak Paling Tinggi Jelang Ramadhan. (KOMPAS.COM/JUNAEDI) 

Ramadhan adalah  bulan suci yang dinanti oleh umat Muslim di seluruh penjuru dunia. Momen suci ini menjadi waktu yang tepat untuk memperdalam hubungan dengan Sang Pencipta melalui puasa, doa, dan renungan spiritual. 

Saat bulan penuh berkah ini tiba, terdapat tradisi berbuka puasa dan sahur bersama keluarga mendorong masyarakat untuk membeli lebih banyak bahan makanan, baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun untuk menjamu tamu yang berkunjung. 

Namun, di tengah kekhusyukan beribadah, seringkali muncul ancaman inflasi yang meningkatkan harga barang-barang kebutuhan pokok yang signifikan dan mempengaruhi cara umat Islam menjalankan ibadah puasa mereka.

Fenomena kenaikan harga barang pokok menjelang dan selama Ramadhan telah menjadi hal yang lumrah terjadi setiap tahunnya. Namun 

Fenomena ini mengganggu kenyamanan dalam beribadah, dan  juga memberikan tantangan tersendiri bagi masyarakat, terutama golongan berpenghasilan rendah. 

Dampak dari kenaikan harga barang pokok selama Ramadhan ini dirasakan secara signifikan oleh golongan berpenghasilan rendah, Dengan pendapatan yang terbatas mereka harus menanggung beban inflasi yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Hal ini dapat mengurangi kemampuan mereka dalam menyediakan makanan yang cukup dan bergizi untuk keluarga, terutama selama waktu berbuka puasa dan sahur.

Berikut adalah analisis faktor-faktor penyebab kenaikan harga barang pokok selama Ramadhan:

1. Peningkatan permintaan terhadap bahan pangan Selama bulan Ramadhan: Di bulan Ramadhan, permintaan terhadap berbagai produk, khususnya makanan, meningkat drastis yaitu terdapat perubahan pola konsumsi masyarakat yang menyebabkan peningkatan permintaan terhadap bahan pangan. 

Kebutuhan sahur dan berbuka puasa, kebutuhan akan sembako seperti daging, sayuran, buah-buahan, dan lainnya meningkat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun