Mohon tunggu...
Ida Aini Fitriyah Aprilianita
Ida Aini Fitriyah Aprilianita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Terhubung merangkul yang terpisah, bertumbuh merangkul yang berbeda~🍃

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bidadari Ku

17 Oktober 2020   07:50 Diperbarui: 11 Mei 2022   20:26 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terimakasih, untukmu kekasih terkasih.
Bidadari yang lihai menyimpan perih.
Di kesunyian, mengalun menangis lirih.
Demi buah hati, tersenyum fasih.

Kejadian itu bukanlah halusinasi.
Pesan singkat tersampai melalui mimpi.
Pelan, mencabik-cabik emosi diri.
Dan, hanyut menghayati isyarat ilahi.

Kini bayangmu, tersisa menyejukkan hati.
Menyemangati, menggerakkan nadi.
Sedari rembulan hingga menjelma matahari.
Mengikuti waktu, yang berdetak mengarungi.

Mimpi-mimpi harus tetap diwujudkan.
Walau letih datang, kadang tertekan.
Dunia, akan konsisten berjalan.
Dan kami? ditunggu oleh 'masa depan'.

Ibu, maaf atas terbatasnya budi pekerti.
Sampai jumpa kembali, pada dimensi yang abadi...

05.10.2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun