Mohon tunggu...
Ida Ningsih
Ida Ningsih Mohon Tunggu... Freelancer - Media belajar

Bismillah for everything

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Toleransi Umat Beragama Muslim dan Buddha dalam Membentuk Keharmonisan Masyarakat di Desa Prigi

28 Agustus 2020   15:46 Diperbarui: 30 Agustus 2020   21:52 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia merupakan negara yang terdapat banyak perbedaan agama, suku, budaya dan lainnya.Toleransi menjadi salah satu sikap yang perlu diterapkan dalam keseharian masyarakat. Toleransi merupakan sikap saling menghormati dan menghargai kelompok atau antar individu dalam masyarakat atau lingkup lainnya. Sedangkan toleransi beragama adalah sifat saling mengahargai antar umat yang beragama.

Desa Prigi Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan menjadi salah satu contoh dalam merealisasikan toleransi antar umat beragama. Jalinan kasih yang terbentuk antara umat Islam dan Budha di desa tersebut merepresentasikan Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan keyakinan tidak menyurutkan semangat pemeluk agama Buddha dan Islam setempat untuk saling menjaga kerukunan, menghormati dan mengembangkan sikap toleransi.

Dalam bermasyarakat saling berdampingan dan saling membantu satu dengan yang lainnya.Toleransi yang terjadi di Desa Prigi sangatlah baik,Kehidupan yang rukun dan sangat minim problem social memberikan kekuatan dan kerekatan antar umat beragama.

Dengan adanya sikap toleransi di desa ini menjadikan tidak adanya sikap diskriminasi meskipun terdapat kelompok yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat. Sehingga perkembangan dan kemajuan desa semakin baik dengan masyarakat yang rukun. Dalam UUD 1945 pasal 29 ayat dua menyebutkan bawasannya " Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya sendiri-sendiri dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya."

Perdebatan antar tokoh agama, antar pemerintahan desa, dan antar masyarakat tidak pernah terjadi. Apabila ada suatu problem social,selalu diselesaikan dengan baik tanpa adanya perdebatan, dengan menggunakan komunikasi yang baik. Saling merangkul dan maju kedepan untuk kemajuan desa, perdebatan menyangkutpautkan agama pun tidak pernah terjadi karena tingginya sikap toleransi yang dimiliki masyarakat.  Toleransi umat beragama yang tercermin dan sangat terlihat yakni:

Ketika Umat Budha memiliki hajat maka baik orang Islam maupun orang Budha di undang untuk datang ke acara.  Begitupula sebaliknya, umat Islam  mengundang baik umat Budha maupun Islam dalam acara Hajatan. Tidak lupa selalu ada kalimat "marilah kita mendoakan dengan keyakinan masing-masing" dari tokoh yang memimpin acara. Kemudian dalam perayaan hari Maulid Nabi Umat Islam akan mengundang tokoh Umat Budha untuk menghadiri acara dan hal itu selama ini berjalan dengan baik. 

Begitu pula dalam hal perayaan hari raya Idul Fitri tetap terjalin silaturohim antar umat Budha dan Islam yakni umat Budha berkunjung ke rumah umat Islam. Begitupula umat Islam pun akan bergantian berkunjung ke rumah umat Budha guna menjalin silaturahim, Karena pada dasarnya antara umat Budha dan umat Islam di desa ini masih satu keturunan dan semuanya masih satu saudara.

Adapun perayaan hari besar nya umat Budha yakni Asadha, Khatina, Waisak, Maghapuja 

Untuk perayaan Waisak biasanya umat Budha datang ke candi sewu. Ada juga hari raya satu suro diadakan kirab budaya yang diikuti kepala desa, seluruh umat Budha, umat Islam sekeliling Vihara yakni RT 1,2, dan 3. Untuk kegiatan satu suro ( suronan) diadakan secara rutin dengan tujuan semakin mempererat hubungan antar warga di Desa Prigi.

Dari jaman dahulu hingga sekarang kerukunan sangat terjalin dengan baik, tidak ada problem antar umat beragama tidak pernah terjadi.  silaturahim masih terjalin dengan baik, komunikasi baik dan tali persaudaraan semakin erat.

Narasumber : Riska Novita 

Korektor : Muhammad Yani

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun