Mohon tunggu...
Ida Ratna Isaura
Ida Ratna Isaura Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswi Universitas Airlangga, suka browsing, membaca, menulis puisi, menyukai hal-hal yang menarik dan agak sinting - I admire my self -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Posesif

12 November 2011   17:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:45 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


.

Menggenggam tanganmu, seperti merengkuh bait-bait puisi

Kau mesti utuh jadi satu rasa yang erat menyentuh jemari

Kau mesti luruh jadi kata-kata pada kertas tempat kita berdiri

.


Aku satu dan kau dua, tak perlu lanjut berhitung lagi

Aku cinta dan kau tinta, tak perlu menulis yang lain lagi

Aku memaksa dan kau terpaksa,

Bukankah demokratis memang seperti ini?

.


Dan kau pun bertanya, kenapa mesti begini

Karena aku sedih bila tak begini, kau mengerti?

Jangan lupa, kau sedang jatuh cinta

Tak baik berkata tidak padaku, lelaki

.


Dan kau pun lelah, kenapa selalu begini

Kau berkata satu rasa itu lenyap dari balik jemari

Kau berkata aku bukan cinta dan kau tinta yang tak hitam lagi

Tak mengapa, tapi jangan lupa

Kau janji padaku menulis sepuluh ribu puisi

.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun