Mohon tunggu...
Ida AyuPutu
Ida AyuPutu Mohon Tunggu... Guru - belajar dan belajar

nikmati kehidupan dengan selalu bersyukur pada Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kelinci yang Belajar dari Pengalaman

23 April 2022   19:46 Diperbarui: 23 April 2022   19:53 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Coco dan caca adalah dua kelinci kecil yang manja tersesat di tengah hutan. mereka kehilangan ibunya ketika sedang mencari makan. pada hari pertama ketika coco dan caca kehilangan ibunya. mereka menangis tersedu-sedu. "hwaaa...hwaaa....ibu..." tangis coco dan caca di tengah semak belukar yang tinggi. namun setelah beberapa saat mereka berhenti menangis. "sstt cuup cuup caca" kata coco, "hentikan tangisanmu" lanjutnya. "tapi coco bagaimana kita sekarang? kita telah kehilangan ibu, aku juga lapar, aku sedih dan lapar" jawab caca. saat itu coco juga sedang lapar, namun karena melihat saudaranya yang terus menangis coco berusaha menenangkannya terlebih dahulu.

Siang yang panas kini telah berganti senja, mereka masih tetap di tempat yang sama. berharap ibu akan datang dan mencari mereka. sambil menahan rasa lapar, coco dan caca duduk terdiam. "kkrruukkk" terdengar suara perut caca yang cukup keras. ternyata rasa lapar itu sudah di puncaknya. coco melihat sekeliling, berharap akan ada dedaunan yang biasa mereka makan. coco mulai bergerak, caca mengikuti dari belakang. dengan lompatan kecil mereka. akhirnya, coco melihat makanan. "horeee ada makanan..." teriak caca. dengan sigap caca melompat cepat dan memakan daunan itu dengan gigi kecilnya. di ikuti oleh coco yang makan perlahan. mereka mengunyah makanan itu. malam kini t'lah datang. mengganti panas matahari yang melelahkan. mereka tidur sambil memeluk satu dengan lainnya. erat, sangat erat. hingga matahari menyingsing. menyadarkan mereka, bahwa hari tlah berganti. kini, hari ke dua mereka di semak itu, sepertinya coco sudah mulai tegar akan keadaannya. meski, caca masih tampak sedih. "ca... ayo kita berkeliling, mungkin di suatu tempat kita bisa menemukan jalan pulang" ucap coco. "baiklah.. ayo" jawab caca. mereka melompat terus di hari itu berharap akan menemukan jalan untuk dapat kembali ke pangkuan ibunya. melompat.... melompat.. dan melompat.... ketika leleh mereka akan berhenti dan makan, kemudian setelah rasa letih itu pergi, mereka pun melanjutkan perjalanan. hingga tanpa terasa hari berganti hari, malam yang mereka lewati terus berganti dengan suasana dan tempat berbeda. hingga pada akhirnya, caca melihat sesuatu yang terasa familiar untuknya. "coco... sepertinya aku mengenal tempat ini" ucap caca yang tampak senang. "iyaa.. ayu juga meresa mengenal tempat ini" jawab coco. mereka terus melompat hingga akhirnya caca melihat loki, teman bermain mereka sebelumnya. "lokiiii" teriak caca. "haiii.. kalian kemana saja??" jawab loki sambil mendekati coco dan caca. "ibu kalian menangis beberapa hari karena kehilangan kalian" lanjut loki. "benarkah??!" jawab coco. caca tanpa pikir panjang melompat dengan cepat menuju rumahnya. "ibuuu" tangis caca pecah ketika melihat ibunya yang sedang menangis di depan meja makan. tampak tak secuil pun makanan yang telah disiapkannya tersentuh. "anak-anakku..." tangis  ibu sambil memeluk coco dan caca. coco yang tampak lebih tegar bercerita tentang apa yang telah mereka lalui. " maafkan ibu nak"ucap ibu. " lain kali ibu akan lebih berhati-hati ketika kita mencari makan bersama. namun ibu bangga pada kalian,  kalian mampu kembali dengan sehat dan dapat menemukan rumah ini" lanjut ibu. 

Semenjak itu Coco, Caca dan ibu tak terpisahkan. namun berkat kejadian sebelumnya Coco dan Caca yang manja menjadi jauh lebih mandiri berkat pengalaman yang pernah mereka lalui.

pentingnya pengalaman, akan jauh lebih terasa saat benar-benar pernah di lakukan sendiri,pengalaman akan membentuk karakter lebih tegar dan kuat, serta daya pikir untuk memecahkan sustu masalah akan jauh lebih terlatih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun