Mohon tunggu...
Moch IchwanPersada
Moch IchwanPersada Mohon Tunggu... Seniman - Sutradara/Produser Film/Pernah Bekerja sebagai Dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Produser film sejak tahun 2011. Sudah memproduseri 9 film panjang termasuk nomine Film Dokumenter Terbaik FFI 2012, Cerita Dari Tapal Batas. Menjadi sutradara sejak 2019 dan sudah menyutradarai 5 serial/miniseri dan 5 film pendek. Mendirikan rumah kreatif Indonesia Sinema Persada dan bergiat melakukan regenerasi pekerja film dengan fokus saat ini pada penulisan skenario.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Trend Film Religi Kembali di Tahun 2023?

15 Januari 2023   02:07 Diperbarui: 15 Januari 2023   02:51 2845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MD Pictures tiba-tiba menjatuhkan bom itu di 12 Januari 2023. Bom berupa informasi seputar film religi terbaru berjudul bombastis, "Bismillah Ku Nikahi Suamimu". Film yang dibintangi trio Syifa Hadju, Mikha Tambayong dan Rizky Nazar itu diadaptasi dari cerita bersambung di Wattpad berjudul sama karya Vyntiana Itari.

Jika melihat jumlah view-nya di wattpad, "Bismillah Ku Nikahi Suamimu" tergolong biasa saja. Cerita itu bahkan belum menyentuh 50 ribu views seperti yang sudah dilampaui "Wayang Jimat" yang digodok dari ide cerita saya. Tapi dengan pengalaman puluhan tahun, MD Pictures tahu dan sudah berhitung bahwa film tersebut akan dibicarakan masyakarat.

Ada 2 faktor penting dalam cerita itu sekaligus menjadi isu sensitif: poligami dan mualaf. Keduanya langsung dibeberkan oleh trailer yang dirilis bersamaan dengan posternya. Dan jagat internet mendadak heboh.


Terlepas dari isu poligami yang terbilang basi dan isu mualaf yang cukup sensitif, "Bismillah Ku Nikahi Suamimu" bisa saja menjadi penanda bahwa trend religi akan kembali di tahun 2023. Setahun belakangan, kita sudah digempur puluhan judul film horor, sebagian diantaranya berkualitas buruk, sedikit diantaranya bisa melakukan inovasi seperti "Qodrat"-nya Charles Gozali dan "Inang"-nya Fajar Nugros.

Trend adalah siklus yang akan kembali berputar. Di tahun 2008, film "Ayat-Ayat Cinta" membuka gerbang menuju diproduksinya puluhan judul film religi. Film tersebut diadaptasi dari novel berjudul sama karya Habiburrahman El Shirazy yang terbit pertama kali pada tahun 2004. Dan hanya dalam jangka waktu 3 tahun, novel tersebut sukses besar terjual lebih dari 160 ribu eksemplar. Dan lagi-lagi MD Pictures dengan ketajaman intuisinya memboyong novel tersebut menjadi film dan selebihnya adalah sejarah. Filmnya sendiri berhasil merebut hati lebih dari 3,6 juta penonton dan meroketkan nama Fedi Nuril sebagai aktor kelas A.

Maka produser pun berlomba-lomba mempersunting novel religi laris. Setahun berikutnya, "Ketika Cinta Bertasbih" yang dirilis dalam 2 jilid juga sukses besar dan lagi-lagi diadaptasi dari novel karya Habiburrahman El Shirazy. Di tahun 2009 juga ada "Perempuan Berkalung Sorban" yang diadaptasi dari novel Abidah El Khalieqy yang berhasil beroleh lebih dari 700 ribu penonton.

Selama 2 tahun berturut-turut di 2009 dan 2010, daftar film Indonesia terlaris dipuncaki genre religi. Di tahun 2013 bahkan ada 3 film religi yang bertengger di daftar 15 film terlaris masing-masing "99 Cahaya di Langit Eropa", "La Tahzan" dan "Sang Kiai".


Jangan lupa tahun ini juga ada beberapa film horor religi yang menangguk sukses diantaranya "Qodrat" yang beroleh lebih dari 1,7 juta penonton dan "Qorin" yang sukses mencetak 1,3 juta penonton.

Dan tahun ini setelah dibuka dengan "Bismillah Ku Nikahi Suamimu" yang akan rilis di bioskop pada Februari mendatang, masih ada sejumlah judul lain yang menyusul. Termasuk salah satu yang paling ditunggu, "Hamka", yang berkisah tentang sosok ulama besar negeri ini, Buya Hamka. Film yang sudah menjalani syuting sejak beberapa tahun lalu ini dibintangi oleh Vino G Bastian dan Laudya Chintya Bella dan merupakan produksi bersama antara Falcon Pictures dan Starvision Plus.

Ichwan Persada adalah sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun