Mohon tunggu...
Icha Nors
Icha Nors Mohon Tunggu... Guru - ibu rumah tangga, pendidik

Berhenti melihat jam/waktu dan mulai melihat dengan mata\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Anak Berbakat Berpotensi Menjadi Psikopat dan Kelainan Jiwa Lainnya

6 Juni 2013   14:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:27 9295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13705568761521854505

[caption id="attachment_258527" align="aligncenter" width="481" caption=" Heidi Hankis anak genius dari Hampshire dengan IQ 159 (http://health.liputan6.com"][/caption] Putri terlihat gelisah, beberapa kali menggeser pinggulnya. Dari wajahnya menyembul rasa bosan dan berulang kali mengajak bicara teman yang berada di dalam kelompoknya. Tentunya teman-teman jengkel karena sedang berusaha memperhatikan bu guru mengenalkan beberapa huruf abjad. Sebenarnya bu guru bukan tidak tahu gelagat yang tidak menyenangkan ini, karena Putri memang diketahui sudah menguasai huruf-huruf bahkan sudah lancar membaca dan menulis meskipun usianya belum genap 3 tahun. Bu guru lalu meminta Putri untuk menceritakan buku yang dibacanya ke depan kelas. Putri sangat senang menerima tugas membaca buku mengenai binatang di area baca tulis. Tanpa disadarinya, bu guru sebenarnya memberikan latihan penguasaan keterampilan yang sifatnya lebih tinggi dibanding teman-teman sekelasnya. Gambaran di atas hanyalah sedikit contoh perlakuan bagi anak berkebutuhan khusus kategori "anak berbakat." Anak berbakat sering disebut "gifted dan talented." Bila menggunakan konsep kecerdasan tradisional, yang dimaksud anak berbakat adalah individu dengan kecerdasan yang  berfungsi sangat jauh diatas rata-rata anak sebayanya. Biasanya digunakan standar nilai IQ di atas 130. Namun kini definisi tentang anak berbakat berubah setelah digunakan batasan yang lebih luas  ysng digunakan untuk mengetahui seorang anak berbakat atau tidak dengan memakai konsep kecerdasan majemuk. Bisa disimpulkan bahwa anak gifted (berbakat) adalah anak yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan luar biasa atau anak yang mempunyai potensi kecerdasan (intelligence), kreatifitas, dan tanggung jawab terhadap tugas (task comitment) di atas anak-anak seusianya (anak normal), sehingga untuk mewujudkan potensinya menjadi prestasi nyata, memerlukan pelayanan khusus. IQ Tinggi Tidak Sama Dengan Sosial Tinggi Anak berbakat memiliki kemampuan menguasai pelajaran atau keterampilan tertentu dengan cepat dan mudah sesuai keberbakatannya. Sebagian besar anak berbakat memiliki harga diri yang tinggi, lebih terampil dalam kehidupan sosial dan memiliki penyesuaian emosial di atas rata-rata anak seusianya. Namun demikian jangan bangga dulu bagi orang tua yang memiliki anak dengan karakteristik sesuai ciri-ciri anak berbakat, karena justru beberapa anak berbakat mengalmi masalah emosi dan sosial karena beranggapan diperlakukan berbeda dengan anak sebayanya. Kematangan sosialnya tidak seimbangdengan kemampuan intelektualnya. Anak berbakat banyak yang mengalami kebosanan bahkan frustasi dengan kegiatan yang terlalu mudah di sekolah, kurang menantang dengan keterampilan dan kemampuannya hingga mereka merasa bosan. Dampak dari kebosanan ini biasanya anak berbakat menjadi asal-asalan dalam mengerjakan tugas hingga tak tercapai nilai sesuai kemampuannya. Secara emosional Anak berbakat memiliki pendirian yang kuat, percaya diri, inovatif, tanggap terhadap gejala yang muncul di dunia sekitarnya. Sulit memahami kemampuan orang lain, mereka menyamakan dirinya dengan orang, egois, suka menyenderi, suka bekerja sendiri, tidak toleran, suka merumuskan tujuan yang kurang realistis, pola pemikirannya susah dipahami. Menurut Lange Eichbaun; 37% anak berbakat mengalami kelainan jiwa ringan, 46% psikopat, 10% psikopat ringan, 1% normal. Ada pendekatan utama dalam menangani pembelajaran anak berbakat, yaitu pengayaan (enrichment) dan akselerasi. Untuk membantu pembelajaran anak berbakat, beberapa langkah di bawah ini barangkali bisa dipakai :

  • Sesuaikan tugas yang diberikan dengan kemampuan anak seperti yang dilakukan bu guru pada Putri pada illustrasi di awal tulisan ini.
  • Bentuk kelompok bagi anak-anak yang mempunyai kemampuan setara.
  • Beri kesempatan anak untuk belajar secara mandiri.
  • Bantu anak untuk menetapkan hasil akhir yang lebih tinggi dibanding teman-teman seusianya.
  • Gunakan sumber-sumber lain dalam pembelajarannya.

Anak berbakat bisa lahirkan kapan saja dan di mana saja tanpa memandang latar belakang sosial budaya orang tuanya. Dan siapapun tidak bisa menolak kehadirannya. Yang paling utama dalam memberikan pelayanan pendidikan yang memadai bagi anak berkebutuhan khusus termasuk anak berbakat adalah peran dan perhatian orang tua, lingkungan sekitar dan masyarakat pada umumnya bagaimana memberi kesempatan bagi ABK untuk hidup secara wajar, berinteraksi dan bersosialisasi sebagai warga masyarakat lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun