Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Penggerak
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ikhlas bakti bina bangsa berbudi bawa laksana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar dari Covid-19

25 Maret 2020   20:16 Diperbarui: 25 Maret 2020   20:44 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis yang mendasarinya seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung atau diabetes, lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit serius. Orang dengan demam, batuk dan kesulitan bernapas harus mencari perhatian medis.

Sejak Jakarta terjangkit pendemi COVID 19 pemerintah pusat bersama pemerintah daerah menghimbau warganya untu tidak bersentuhan secara langsung terhadap yang terdampak virus tersebut. Kemudian pemerintah menghimbau masyarakat untuk bekerja dari rumah. Serta pemerintah meliburkan sekolah-sekolah yang ada di Jakarta hingga seluruh Indonesia yang terdampak penyakit COVID 19

Kehadiran wabah pendemi COVID 19 membuka paradigma baru atau diskursus baru yang selama ini masyarakat ini belum pernah mengalami musibah yang sebesar ini pada masa milineal. Ruang pergerakan baru masyarakat bergesar dari pola kantor menjadi pola rumahan.

Belajar yang selama formal diruang kelas berpindah di bersifat informal. Perubahan pembelajaran yang tadinya hadirnya seorang guru di kelas, berubah kehadiran guru berpola di luar kelas dan jarak jauh.

Perubahan ini memberikan sistm pergerakan baru untuk menghindari penyebaran virus COVID 19 secara masif ditengah runag kehidupan masyrakat. Masyarakat diberikan edukasi untuk menjaga pergerakan mereka sendiri dan saling menjaga tidak tertular COVID 19.

Masyarakat selama 14 hari atau dua pekan diminta untuk tidak keluar rumah dan berpergian kecuali untuk hal yang penting saja. Masyarakat diiosolasi kegiatan dan aktifitasnya mulai dari belajar, bekerja, arisan dan urusan ibadah pun diminta untuk mengurangi penyebaran COVID 19.

Kemudian perubahan yang sangat signifikan adalah tersebarnya berita COVID 19 begitu luar biasa dan tak terbendung lagi melalui jagad media sosial. Setiap menit bahkan setiap detik masyarakat menuliskan tentang wabah COVID 19 baik itu berbentuk narasi tulisan maupun narasi ucapan melelui video atau vlog.

Selama 24 Jam tak berhenti jagad media sosial dan media yang lainnya memberikan mewabahnya COVID 19. Ada berita hoax, bully, perundungan serta ada juga narasi himbauan dan pembelajaran untuk menghindari COVID 19.

Pembelajaran COVID 19

Mewabahnya covid 19 menjadi catatan untuk penulis berkaitan dengan pola tingkah laku masyarakatnya. Masyarakat menurut hemat penulis untuk belajar lagi menghadapi situasi dan kondisi yang ada sehingga tidak keliru dalam memahami persoalan.

Pertama, Dalam keadaan yang genting seperti saat ini ketika pandemi Covid-19 telah menjadi wabah yang mengglobal dan telah menginfeksi ratusan ribu ummat manusia dan menyebabkan puluhan ribu manusia meninggal dunia, maka para ulama dan ahli agama supaya berhati hati dalam berfatwa dan hanya menggunakan dalil dalil yang otoritatif dalam membimbing ummat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun