Mohon tunggu...
Dessy Natalia
Dessy Natalia Mohon Tunggu... Ibu pembelajar - Aktivis read aloud -

Ibu pembelajar - Aktivitas read aloud

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

InspirASI dari Catatan Ayah ASI

5 Agustus 2016   19:25 Diperbarui: 5 Agustus 2016   22:11 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa koleksi buku menyusui saya | goodreads.com

Masalah datang di bulan ketiga Ahza datang ke kehidupan saya. Saat itulah saya menghadapi berbagai peristiwa yang berujung perpisahan dengan suami. Saya pun hijrah ke rumah mama. Dan masa-masa tenang pun berakhir.

ASI saya mulai seret. Ahza pun semakin hari semakin rewel karena tidak puas dengan ASI yang ia minum. Saya bingung dan panik. Ditambah lagi, keluarga saya memang pro susu formula dan menyarankan (sedikit memaksa, sebenarnya) saya untuk memberi susu formula untuk Ahza.

Saya menolak. Tidak, saya harus bisa memberikan ASI minimal sampai 6 bulan kehidupannya. Kalau bukan ASI, apalagi yang saat itu bisa saya berikan untuk Ahza. Hidup saya sudah berantakan dan saya tidak punya apa-apa untuk diberikan pada Ahza. Hanya ASI. Hanya itu yang bisa saya berikan pada Ahza.

Buka Kembali Bukumu!

Akhirnya, buku-buku tentang ASI yang saya miliki mulai saya buka-buka kembali. Seperti anak kuliah yang sedang belajar dengan metode Sistem Kebut Semalam (SKS) saya langsung membuka halaman-halaman tentang seretnya ASI serta penyebabnya. Ternyata, salah satu penyebab seretnya ASI adalah karena stres.

ASI diproduksi oleh hormon oksitoksin yang baru bisa diproduksi jika hati dan pikiran kita bahagia. Hal itulah yang menyebabkan hormon ini disebut sebagai hormon 'cinta'.


Selain membaca buku, saya juga berkonsultasi dengan konselor laktasi yang akhirnya mengajari saya tentang metode Power Pumping. Metode yang menurut penelitian terbukti ampuh untuk meningkatkan produksi ASI.

Alhamdulillah, mungkin memang rezeki Ahza bisa mendapatkan ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan.. Akhirnya dengan berbekal pengetahuan yang didapat dari buku dan konselor laktasi, saya berhasil melalui masa-masa terberat saat menyusui Ahza dan bisa memberikan yang terbaik pada Ahza.. :)

Sampai usianya 2 tahun, Ahza masih menyusui dan belum tega saya sapih. Ahza bukan lagi Sarjana ASI tapi sepertinya sudah menjadi Profesor ASI. Hehehe..

Buku-buku tentang ASI dan menyusui pun masih saya simpan dengan rapi dan kadang masih saya buka-buka ketika saya menulis artikel tentang menyusui di blog. Rencananya, saya akan merekomendasikan buku-buku ini pada adik saya jika tiba saatnya untuk menyusui. 

Nah, itu adalah cerita saya tentang momen berkesan yang saya alami dengan buku. Tidak hanya memberikan pengetahuan baru, buku Catatan AyahASI berhasil memberikan perubahan besar-besaran pada pola pikir saya dan tentunya membawa kebaikan pada saya dan Ahza.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun