Mohon tunggu...
Gaharu Online
Gaharu Online Mohon Tunggu... Guru - Ibnu Rusid

Provinsi Nusa Toleransi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mentalitas Aktivis Milenial

11 Juli 2019   03:05 Diperbarui: 11 Juli 2019   03:20 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : dokpri. Sahabat Ibnu Rusid, S.Pd. 

"Mentalitas Aktivis Milenial"

Menjadi seorang Mahasiswa tentulah kita dihadapkan dengan berbagai bentuk benturan, baik benturan prestasi kuliah sampai ke benturan organisasi. Inilah yang menjadi bumbu-bumbu dalam dunia kampus. Pertarungan idea menjadi pertarungan yang mematikan dalam ruang-ruang keilmuan. Banyak dari idea tersebut akan diadopsi dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Retorika menjadi ajang kompetisi yang siap melahirkan para pemikir-pemikir intelektual muda, retorika-retorika indah ini akan melahirkan pemuda yang sering disapa Aktivis, aktivis adalah gelar secara umum bagi mereka yang bergetar bulukuduknya saat mendengar dan melihat ketimpangan serta melawan hal tersebut.

Aktivis menjadi sebutan unik dan hiroik yang melekat pada kubu mahasiswa, yang dahulunya dengan gagah berani melengserkan, Presiden Ir.Seokarno dan Soeharto. Mereka kaya akan idea pembaharuan dan tidak tangung-tanggung menuntuk ideanya ke arah realisasi. Namun berbeda dengan aktivis kekinian.

Aktivis kekinian atau biasa disapa aktivis milenial kini bergelut bersama cerita-cerita heroik aktivis masa lalu dan menjadi cerita pengantar tidur. Mereka dengan gagah dan lantang menceritakan kisa-kisah heroik tampa berpikir tentang apa yang harus ia berikan kepada generasi sesudahnya.

Gelar yang mulia (aktivis) menjadi perbincangan hangat tampa diikuti dengan gerakan-gerakan yang berkontribusi kepada khalayak ramai, mereka hanya beramai-ramai bercerita tentang struktural tampa didasari keilmuan yang mumpuni. Gayanya yang sok-sok-an memandang dirinya jauh lebih mumpuni dari mahasiswa lainnya. Kampus dan organisasi menjadi tunggangan mencari sensasi.

Mental dan daya dobrak masa lalu kini menjadi ketidak mungkinan dalam sebuah perjuangan, kini aktivis bermental tipis, kebanyak dari mereka hanya berpikir tentang struktur dan jenjang tampa keilmuan yang mumpuni. Hal ini menimbulkan keangkuhan dari mereka yang bergelar Aktivis milenial ditambah lagi sejarah yang telah ditorehkan aktivis masa lalu.

Semoga saja mentalitas Aktivis milenial tidak hanya mengkonsumsi sejarah aktivis dimasa lalu ingat " Kebebasan hari ini merupakan hasil dari perjuangan aktivis masa lalu" sehingga tidak pantas jika anda hari ini menyombongkan diri sebagai seorang aktivis tampa ada nilai tambah dalam kehidupan bermasyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun