Sahabat literasi dimanapun anda berada. Saya pernah menonton wayang kisah Maha Barata. Pandawa yang terdiri dari Yudistira, Bima, Arjuna, Nangkula dan Sadewa. Pandawa kalah bermain judi dengan saudara sepupunya Raja Hastina Pura (Duryudana). Akibatnya Pandawa menerima kekalahannya dengan menjalani pengasingan dari kerajaan selama 12 tahun.Ikut juga dalam pengasingan tersebut Drupadi. Â Apabila dalam masa pengasingan terlihat oleh keluarga kerajaan Hastina Pura maka pengasingannya bertambah. Dalam pengasingan di hutan selalu berpindah- pindah tetapi senantiasa mendapatkan rahmat dan ridho dari Sang Pencipta.Â
Pada suatu saat Pandawa yang didampingi Drupadi pergi mengasingkan diri pada tempat yang diperkirakan aman yakni melamar kerja di Kerajaan Wirata. Yudistira bekerja sebagai pelayan Raja Wirata (Baginda Maswopati), Bima bekerja pada penjagalan (memotong hewan) untuk makanan warga kerajaan Wirata. Arjuna bekerja sebagai pelayan kaputren, melayani istri dan anak-anak  raja bersama Drupadi.  Suatu ketika Drupadi diganggu oleh Patih Raja Wirata (kalau tidak salah bernama Kencapa). Patih yang terkenal sangat perkasa.
Saat Drupadi diganggu oleh sang Patih, maka Drupadi mengingatkan bahwa dirinya dijaga oleh lima Gandarwa. Tetapi sang Patih tidak percaya. Sang Patih mengetahui bahwa pelayan yang diganggu ini adalah Drupadi. Sang Patih tetap saja selalu mengganggu dan melecehkan (melakukan pelecehan seksual) terhadap Drupadi. Sang Patih mengancam pada Drupadi jika tidak mau melayani kepadanya ia akan diungkap rahasianya kepada keluarga Kerajaan Hastina Pura. Namun Drupadi tetap tidak mau melayani nafsu bejat Sang Patih. Karena sang Patih selalu mengganggu maka Drupadi melapor pada Pandawa.Â
Akhirnya Pandawa bersepakat menghentikan perlakuan Sang Patih agar rahasia tidak terbuka. Terjadi kesepakatan Para Pandawa jika terjadi pelecehan lagi maka Bima harus bertindak. Saat bertindak maka yang lain membantu. Agar tidak terdengar tindakan Bima terhadap Sang Patih maka Nangkula dan Sadewa memberi komando terhadap hewan-hewan ternaknya agar semua berbunyi sesuai kemampuannya agar peristiwa pembunuhan di Kerajaan Wirata tidak terdengar.  Maka saat  Drupadi diganggu lagi oleh Sang Patih masuklah Bima dan langsung membantai Sang Patih. Akhirnya Sang Patih meninggal.
Sahabat literasi yang budiman, apakah peristiwa pembunuhan di Kerajaan Wirata tersebut menggambarkan situasi sekarang ?. Saya hanya menilai sungguh pintarnya sang pembuat cerita Maha Barata yakni pujangga Walmiki. Kisah Maha Barata ini sudah lama dibuat oleh sang pujangga. Bayangannya (wayangnya) kadang-kadang muncul di masa sekarang dan mungkin di masa mendatang.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI